Mohon tunggu...
Muksalmina Mta
Muksalmina Mta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Hukum dan Politik

Pengamat Hukum dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Tukang Becak-pun Seorang Koruptor

17 Maret 2015   20:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kronologisnya begini :

Saya naik sebuah becak untuk pulang ke rumah, ternyata yang mengendarai becak tersebut seorang Jenggoter (berjenggot tebal dan panjang), dalam perjalanan pulang ke rumah terjadilah dialog singkat antara saya dengan tukang becak :

TB (Tukang Becak) : "Maaf bang, saya antar kemana?

Saya : Ke Jalan ......(alamatnya tidak dicantumkan).

TB : oww iya bang! ngomong-ngomong menurut abang gimana soal kepemimpinan sekarang ini di Indonesia? Kalau saya sangat mengecewakan!

Saya : Lhaaa, kenapa mengecewakan? bukannya anda sudah diakui dan dijamin oleh Negara sebagai Warga Negara yang Sah di Indonesia?

TB : Bukan masalah itu bang, tapi kita rakyat sudah banyak kali ditipu oleh para anggota dewan dan pemerintah itu sendiri!

Saya : Ditipu bagaimana?

TB : ya ditipulah kita rakyat, mereka asyik korupsi-korupsi uang kita rakyat, di depan mata sendiri kita ditipu oleh mereka para koruptor!

Saya : Jadi jika demikian, apa langkah yang sebaiknya ditempuh oleh rakyat?

TB : Kita rakyat harus berani mengatakan dan mendesak para koruptor itu untuk mengembalikan uang kita dan menjeblosnya ke dalam penjara.

Saya : Tapi sekarang ada rencana diberikan remisi bagi para koruptor, bagaimana itu?!

TB : Tidak ada remisi-remisi bagi pencuri uang rakyat, mereka harus diberikan hukuman seberat-beratnya!

Saya : Bang! saya disini saja, karena sudah sampai. Kapan-kapan kita berdiskusi lagi ya! Berapa ongkosnya bang?

TB : Rp. 15.000,- saja dek, tidak usah banyak-banyak!

Saya : Hah?!!!! Anda jangan mencoba korupsi uang saya ya! Tarif biasanya disini Rp. 7.000,-, Nanti saya laporkan anda pada Ketua Persatuan Tukang Becak, baru anda tau!

TB : ............?????!!!!

***

Ini hanya sebuah dialog singkat, banyak hikmah yang bisa kita ambil dari dialog singkat tersebut di atas.

Tergantung bagaimana cara kita dalam menanggapi atas dialog singkat tersebut.

Ada sisi baiknya, dan ada juga sisi buruknya. Akan tetapi dari dua sisi tersebut, kita jangan sampai terlupakan sisi tengahnya yaitu mengingat diri sendiri adakah kita termasuk dari perbuatan tersebut?

***

Sayangnya, waktu sangat singkat sehingga saya sendiri tidak sempat menjawab dan memberikan pendapat atas satu pertanyaan tukang becak tadi yaitu : "ngomong-ngomong menurut abang gimana soal kepemimpinan sekarang ini di Indonesia?"

#Mta_Junior

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun