Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Performa Kurang Apik Skuad Badminton Indonesia di Australian Open 2023

9 Agustus 2023   09:17 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:33 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Ana/Tiwi, meskipun belum mencapai hasil yang diinginkan, telah menunjukkan peningkatan dalam penampilan mereka. Meski hasilnya belum sesuai dengan harapan, tetapi perbaikan sudah terlihat.

Namun, dibutuhkan waktu lebih lanjut untuk mengembangkan dan memoles penampilan pasangan ganda putri peringkat ke-18 dunia ini, sesuai dengan harapan dari Koh Didi.

Di sektor tunggal putri, tiga wakil Indonesia juga mengalami tantangan dalam Australian Open. Meski begitu, Herli Djaenudin, Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, berpendapat bahwa ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh para pemain muda.

Putri Kusuma Wardani, yang diharapkan dapat menunjukkan penampilan yang kuat, ternyata belum mampu melangkah lebih jauh. Ia terhenti di babak pertama, dan sekali lagi, hasil dari latihan yang telah dilakukan tidak mampu diimplementasikan dengan maksimal dalam pertandingan.

Melihat penampilannya baru-baru ini, Herli memperkirakan bahwa kualitas Putri KW sedang mengalami masa sulit. Terutama dari segi keyakinan diri, terjadi penurunan.

Dulu, Putri KW dapat tampil dengan percaya diri, namun saat ini rasa minder sering kali mengintai, seperti yang diungkapkan oleh Herli.

Untuk Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi, keduanya yang baru pertama kali berkompetisi dalam turnamen Super 500, mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga.

Mereka mengerti bahwa berkompetisi pada level ini berbeda dengan kompetisi International Challenge atau Super 100. Mereka berhadapan dengan pemain yang memiliki kualitas lebih baik dari berbagai aspek, termasuk teknik, kemampuan, pengalaman, dan kedewasaan.

Kedua pemain ini diharapkan dapat melihat kenyataan ini sebagai pembelajaran, dan memahami bahwa kompetisi di level Super 500 jauh lebih menantang dan kompetitif.

Herli berharap bahwa kekalahan yang dialami oleh Ester dan Komang dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan penampilan mereka. Mereka perlu mengatasi keterbatasan mereka dalam latihan dan lebih siap lagi dalam persiapan.

Kerja keras dan latihan intensif yang diperlukan akan menjadi pondasi penting bagi Ester dan Komang agar dapat tampil prima dalam turnamen Super 500 di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun