Mengingat kematian merupakan peringatan terbaik bagi manusia. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW dalam haditsnya :
"Cukup kematian sebagai peringatan". Syu'abul Iman
Mengingat kematian merupakan senjata paling tajam daripada peringatan yang diucapkan oleh lisan. Tujuan mengingat mati yaitu agar kita lebih siap lagi dalam menghadapinya.
Mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan urusan dunia, terlena dengan harta kekayaan, tertipu dengan dunia dan diperbudak dunia.Â
Apa yang telah kita raih selama hidup di dunia berupa gelar, harta atau mungkin mendapat julukan orang paling kaya didunia. Maka semua itu pasti akan kita tinggalkan saat kematian telah merengut nyawa kita.
Sehingga ketika kematian telah datang diibaratkan sebagai penjemput yang akan membawa kita pada suatu tempat dan mencoba untuk meninggalkan segala macam kesenangan dan perhiasaan dunia yang selama hidup kita agung-agungkan.
Kematian bukan sesuatu yang perlu kita takutkan dan kita cemaskan. Hal terpenting adalah mempersiapkan amal ibadah dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dan mengerjakan apa yang disunnahkan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Amal baik yang kita kerjakan selama hidup di dunia sebagai bekal ketika menghadap kepada Allah SWT.
Dan amal ini juga sebagai tiket yang kita bawa dan akan kita gunakan saat proses penempatan seluruh manusia disalah satu dari dua tempat yang telah disediakan oleh Allah SWT yaitu surga dan neraka.
Semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah, hidup adalah sebuah proses perjalanan panjang menuju Akhirat.
Kematian bukan akhir dari segala-galanya, tetapi awal dari kehidupan yang sebenarnya yang akan kita jalani di Akhirat.
Maka amal ibadah yang benar dan baik yang dapat menyelamatkan kita dari kenistaan dunia dan kekejian azab Allah.