Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Main Game bagi Anak

19 Desember 2022   19:24 Diperbarui: 19 Desember 2022   19:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamatkan anak-anak kita dari bahaya kencaduan bermain game, karena ternyata candu bermain game bahayanya sama seperti kecanduan menonton pornogr*fi, minum minuman keras dan mengkonsumsi narkoba.

Bagi bapak dan ibu yang memiliki anak harap menjaga anak-anaknya dari bahaya seperti itu.

Jangan meremehkan hal-hal yang tampaknya sepele namun memiliki dampak yang sangat besar terutama bagi kelangsungan pertumbuhan sang buah hati kita.

Bermula dari hal yang kecil sehingga dapat berkembang menjadi hal yang besar dan menakutkan. Bermula dari permainan game online di smartphone, jika terus dibiarkan, akan menjadi kecanduan yang berdampak buruk bagi sang anak.

Terdapat dua dampak yaitu dampak terkait dengan jenis game yang dimainkan, dan yang terkait dengan kegiatan bermain game itu sendiri.

Berawal dari game online, anak bisa menjadi obsesif, agresif, berjudi atau penyakit yang bisa merusak moral dan mental anak.

Candu sendiri memiliki tingkatan yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya semuanya membawa pada kemudharatan dan menyingkirkan kebaikan.

Tingkat paling ringan bagi anak di bawah umur (belum dewasa) adalah banyak membuang waktu karena keasyikan dan menuruti hawa nafsu. Sedangkan tingkat yang paling berat, banyak anak yang kecerdasannya cemerlang bisa berubah 180 derajat.

Begitu pula dengan suami (orang dewasa) bisa tidak bertanggungjawab dan hilang perhatiannya. Ia hanya sibuk bermain game online, lupa anak dan istri. Dalam kondisi demikian itu, jangan ditanyakan bagaimana ibadahnya.

Oleh karena itu, perlu adanya penanganan serius dari para orang tua kepada anak agar terhindar dari bahaya tersebut diatas. Sebelum hal-hal buruk menimpa kepada anak, bisa saja anak menderita kecenderungan destruktif (merusak, menghancurkan). Diperparah lagi jika jenis game online yang ia sukai jenis game perang.

Penanganan serius berupa perhatian, kasih sayang dan nasehat Insya Allah bisa mengubah sikap anak menjadi lebih baik.

Berikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima anak terkait bahaya kecanduan bermain game online.

Bergaul dan mendekatkan diri dengan anak akan membuat anak merasa orang tuanya memperhatikannya. Dan yang terakhir jangan lupa berdoa agar Allah senantiasa menyertai dan melindungi keluarga kita dari berbagai kerusakan dan kemaksiatan.
 (m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun