Dalam pembinaan karakter, Arfah mengatakan, FORSGI menerapkan enam tabiat luhur yatiu rukun, kompak, kerja sama, jujur, amanah dan hemat. Ia menegaskan, tujuannya adalah agar pemain sepak bola yang dibina FORSGI menjadi pesepakbola yang andal baik ditingkat nasional maupun internasional.
"Dalam pelaksanaan pertandingan ini, kita akan mengajarkan anak-anak kita bagaimana bermain secara fair play, menjunjung tinggi sportivitas dan berakhlak," tambah Arfah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum FORSGI H. Agus Riyanto, S.T.,M.Si yang diwakili pengurusnya Budi Sudarsono mengapresiasi Kadispora Sultra yang mendukung kelancaran pelaksanaan pertandingan sepak bola ini.
"Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun, karena ini merupakan kegiatan positif bagi generasi kita," ucapnya.
Mantan pemain Timnas Indonesia yang dijuluki Python itu mengingatkan pemain sepak bola yang tergabung dan dibina dalam FORSGI harus berprestasi dan tekun ibadah, "Harus tetap latihan dengan semangat, dan jangan lupa shalat lima waktu dan mengaji," singkatnya.
Pemuda dan Olahraga Provinsi Sultra H. Trio Prasetio Prahasto, S.Sos.,M.A.P dalam sambutannya mengapresiasi festival sepak bola yang digelar oleh FORSGI Sultra.
Sementara itu, Kepala Dinas
"Untuk itu diharapkan agar kedepannya FORSGI yang sudah terbentuk di kabupaten dan kota bisa melaksanakan event seperti ini," katanya.
Menurut Trio, FORSGI menerapkan nilai-nilai agama dalam pembinaan kepada pesepakbola muda, "Sehingga bukan hanya skill sepak bola, tetapi iman dan taqwa juga dimiliki oleh para pemain," tutupnya.
Kegiatan event ini diikuti oleh 10 tim dari kab/kota terdiri dari, Kabupaten Wakatobi, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Wakatobi, Bombana, Kota Kendari dan Muna. (m)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H