Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Amalan Andalan

30 November 2022   07:03 Diperbarui: 30 November 2022   07:24 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pixabay/chiplanay

Pahala dan manfaat kebaikan yang dikerjakan tidak hanya untuk pengamalnya, tapi juga untuk manusia dan alam ini. Sekecil apapun kebaikan pasti dibalas oleh Allah dan dapat mendatangkan manfaat yang besar bagi kehidupan.

Sebagaimana dalam ayat Alquran, Allah SWT berfirman.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

"..... dan Allah tidak menyia-nyiakan keimanan yang kalian kerjakan (pasti dibalas pahala), sesungguhnya Allah maha belas kasih kepada manusia dan maha penyayang. (AlBaqarah:143)

Seperti kisah teladan yang cukup terkenal tentang tiga orang pemuda dalam satu perjalanan, mereka beristirahat di dalam sebuah gua.

Secara tidak disangka, tiba-tiba pintu lubang gua tertutup oleh bebatuan besar. Mereka terjebak di dalam gua dan mencoba menyingkirkan batu-batu tersebut, namun tidak membuahkan hasil.

Dengan berbagai cara mereka lakukan untuk dapat keluar dari gua tersebut, namun tetap gagal. Mereka pun berdoa kepada Allah SWT agar Dia dapat melepaskan kesusahan yang mereka alami.

Mereka berdoa kepada Allah SWT menggunakan amalan-amalan baik yang pernah mereka kerjakan, dimana masing-masing dari ketiga pemuda itu memiliki amalan rutin yang pernah dikerjakannya.

Akhirnya ketiga pemuda tersebut memohon kepada Allah SWT.

Pemuda pertama berdoa, "Ya Allah, akun sangat menghormati orang tuaku dan aku pernah berbuat baik kepada ibuku. Suatu hari saat aku pulang dari bekerja dan merasa sangat lapar. Aku mengira ibuku sudah memasak nasi untukku, namun ternyata ia belum memasak karena tidak ada sesuatu yang bisa dimasak. Kemudian aku keluar rumah untuk membeli makanan. Saat aku kembali, ibuku sudah terlelap tidur. Aku segan untuk membangunkan ibuku walau sebenarnya aku sangat lapar. Aku sabar menunggu hingga ibuku bangun sendiri. Ya Allah, apabila ini merupakan amal baik yang pernah aku kerjakan, tolonglah kami agar bisa keluar dari gua ini".

Pemuda kedua berdoa, "Ya Allah, aku juga memiliki amal kebaikan, aku pemilik usaha dan memiliki karyawan banyak. Aku menghargai karyawanku dengan membayar gaji sebelum keringat mereka kering. Pada suatu hari ada seorang karyawan tidak datang mengambil gaji bulanannya dalam waktu yang sangat lama".

"Lalu uang gajinya tersebut aku simpan dan kugunakan untuk membeli barang-barang dagangan sebagai modal sehingga aku mendapatkan keuntungan 10 kali lipat. Beberapa bulan selanjutnya, karyawanku datang kembali. Lalu aku menyerahkan gajinya ditambah dengan keuntungan 10 kali lipat yang didapatkan hasil usaha yang aku jalankan".

"Ya Allah, jika hal ini merupakan amal baik, maka tolonglah keluarkan kami dari segala kesusahan kami."

Dalam sebuah riwayat diceritakan, setelah doa pemuda yang kedua itu, tiba-tiba batu yang menutupi pintu lubang gua tersebut bergerak sedikit."

Kemudian, giliran pemuda yang ketiga berdoa, "Ya Allah, aku pernah berbuat baik yaitu menghidar dari perbuatan yang maksiat. Aku ditugaskan pergi ke suatu tempat untuk membagikan makanan kepada orang-orang miskin."

"Saat aku sedang bekerja, aku terpesona melihat gadis cantik yang meminta bagiannya kepada kepadaku. Setelah semua orang pulang, aku memanggil gadis itu untuk menyatakan niat jahatku kepadanya. Namun gadis itu menolak ajakanku dan menasihati aku."

"Aku sadar niat aku ini maksiat, sehingga aku merasa berdosa menyesal dan meminta ampun kepada-Mu. Ya Allah, jika sekiranya permintaan ampun ini Engkau terima, maka tolonglah kami, keluarkan dari gua ini."

Secara tiba-tiba pintu gua yang asalnya terbuka sedikit setelah panjatan doa pemuda yang ketiga, pintu gua tersebut terbuka lebar hingga mereka kelar dengan selamat.

Kisah terkenal ketiga pemuda tersebut merupakan segelitir cerita tentang amalan kebaikan yang dapat dijadikan andalan saat kita dalam kesulitan.

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan mengandalkan amalan baik yang pernah kita kerjakan, Insya Allah pasti Allah memberikan kemudahan atas kesulitan yang sedang kita alami.

Kebaikan-kebaikan lain seperti membantu kesulitan ekonomi sesama, membersihkan kotoran sampah di jalan atau menyingkirkan duri dari jalan. Hal ini terbilang kecil, namun menurut Rasulullah saw kelakukan ini bagian dari kebaikan dan keimanan, bahkan menjadi penyebab terbukanya pintu surga.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, "Seorang laki-laki lewat di suatu jalan dan melihat duri di tengah jalan, ia mengatakan, "Aku akan menyingkirkan dan membuang duri dari jalan sehingga para pejalan tidak terganggu. Maka Allah memasukannya ke dalam surga."

Sekecil apapun kebaikan yang kita kerjakan pasti dibalas oleh Allah. Janganlah menganggap remeh sebuah kebaikan. Karena dari kebaikan yang dikerjakan, justru Allah akan memasukkan kita ke dalam surga. (m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun