Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapkan Generus Sehat, LDII Gelar Diklat Kader Kesehatan dan Manajemen Poskestren

27 November 2022   20:33 Diperbarui: 27 November 2022   20:55 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para santri memperhatikan teknik bantuan pertolongan pertama pada korban  yang henti jantung. Foto: LINES.

Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat (Penamas) Rubiyo mengatakan, kegiatan ini melibatkan DPW, DPD, pondok-pondok pesantren dan sekolah, "Tidak selesai di sini. Membangun tata kelola manajemen poskestren seperti akses pelayanan kesehatan, berarti membangun sendi-sendi kehidupan," ujarnya.

Rubiyo mengutip sebuah pepatah, "Mens Sana in Corpore Sano" yang artinya dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Ia menekankan, perlu adanya kebersamaan para pihak dalam menyiapkan kader kesehatan dan mengelola manajemen poskestren.

"Sehingga, pemenuhan standar minimal kesehatan bagi santri ponpes dan masyarakat sekitar mampu diberikan dengan baik," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat Muslim Tadjuddin Chalid dalam paparannya mengatakan, salah satu hal penting dalam ilmu kesehatan yang perlu dipahami adalah "Bantuan Hidup Dasar", "Kejadian kegawatdaruratan tidak dapat diprediksi, dan dapat terjadi di mana saja, dan kapan saja," ujarnya.

"Bantuan Hidup Dasar" merupakan upaya pertolongan pertama diberikan kepada orang yang mengalami henti napas dan jantung. "Langkahnya dengan memastikan posisi yang aman, memeriksa respon korban seperti menggoyang-goyang tubuh korban atau mencubitnya, dan menghubungi layanan gawat darurat. Kemudian tindakan resusitasi jantung paru (RJP), berupa menekan dada, membuka jalur pernapasan dan memberi bantuan pernapasan," imbuh Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif tersebut.

Acara diklat tersebut dihelat secara hybrid yang dipusatkan di studio utama di Ponpes Wali Barokah Kediri. Diikuti oleh anggota Biro Penamas DPW LDII, anggota Bagian Penamas DPD LDII, pengasuh ponpes, pengurus Poskestren, santri husada, dan tenaga medis LDII se-Indonesia melalui 200-an titik studio mini. (m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun