Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musibah Berlalu Kemudahan Menghampiri

23 November 2022   11:11 Diperbarui: 23 November 2022   11:19 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kalimat itu mengandung ucapan doa yang ditujukan kepada Allah agar Allah senantiasa memberikan balasan atau ganti yang lebih baik daripada musibah yang dialaminya.

Apabila dijabarkan pengertian dari doa itu, dapat kita pahami bahwa kalimat pertama, seorang hamba, keluarga dan harta yang dimilikinya hanyalah titipan sementara dari Allah. Semua itu diberikan kepada hamba-Nya sebagai pinjaman dan pada akhirnya akan kembali kepada Allah SWT.

Kalimat kedua, tempat kembali hanya kepada Allah yang berarti harta dan keluarga pasti akan ditinggalkan, kembali kepada Allah dengan sendirian, sebagaimana Allah menciptakannya pertama kali tanpa harta dan keluarga.

Atau firman Allah SWT dalam Alquran:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ

"Sesuatu yang ada disi kalian (harta, keluarga dll) akan hancur sedangkan sesuatu yang ada di sisi Allah SWT pasti kekal abadi." (QS An Nahl:96).

Dalam ayat ini memberikan pelajaran bahwa karena dunia tidak kekal abadi, maka buat apa bersedih hati karena harta yang telah hilang darinya atau sanak saudara yang terlebih dahulu dipanggil-Nya.

Secara manusiawi kita memiliki keinginan akan kenikmatan dunia, karena begitu indahnya dunia bagi sebagian manusia, ia terbuai oleh kesenangan dunia, ia pun terlena dan lupa karena banyak harta. Namun jika Sang Maha Memiliki berkehendak mengambil apa yang ia punya, niscaya Allah sangat mudah melakukannya.

Ingat, kesenangan dunia bukanlah tujuan utama hidup manusia, tetapi keimanan dan kekayaan hati adalah sesuatu yang akan dibalas pahala dan mendapat kemuliaan dunia akhirat. Semoga Allah memberikan balasan ganti yang lebih baik atas musibah dan menjadikan hati kita kaya, apapun kondisinya.

Dan doa khusus kita panjatkan kepada Allah untuk para korban bencana gempa bumi Cianjur, semoga Allah SWT memberikan tempat yang mulia disisi-Nya kepada korban yang meninggal dunia dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan. (m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun