Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KPU Kota Kediri Sosialisasi Peraturan Pemilu 2024 di Ponpes Wali Barokah

18 November 2022   20:59 Diperbarui: 18 November 2022   22:06 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KPU Kota Kediri melakukan sosialisasi peraturan pemilu 2024 di Ponpes Wali Barokah. Dokpri.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri gencar melakukan sosialisasi peraturan pemilu 2024 bagi santri di lingkungan Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, Jumat (18/11).

Dalam acara sosialisasi ini, Ketua KPU Kota Kediri Pusporini diwakili oleh Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Moch. Wahyudi. Ia mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan peraturan baru terkait pemilihan umum 2024.

"Selain itu, untuk memetakan lokasi-lokasi yang dapat dijadikan Tempat Pemilihan Suara (TPS)," ujarnya.

Wahyudi mengatakan, syarat partai politik agar bisa mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu harus beranggotakan 239 orang. Namun, banyak parpol yang melakukan pelanggaran terkait persyaratan tersebut.

"Ada temuan kasus nama warga dicatut untuk keanggotaan itu dan mereka tidak sadar namanya dipakai oleh parpol dimasukkan sebagai kader untuk memenuhi syarat mengikuti pemilu," ungkapnya.

Baca Juga: Sukseskan HAB Kemenag Ke 77, Ponpes Wali Barokah Gelar Bakti Sosial Donor Darah

Sementara, Bagian Perencanaan Data dan Informasi Nasrudin mengatakan, KPU diminta untuk melakukan sosialisasi terkait pengaturan TPS di lokasi khusus sesuai peraturan KPU No 7 tahun 2022.

Untuk itu, pihaknya siap memfasilitasi bagi kelompok dan komunitas warga yang tidak pulang saat pelaksanaan pemilu berlangsung, diantaranya para santri yang sedang menuntut ilmu di ponpes.

"Maka langkah yang diambil adalah koordinasi untuk memastikan jumlah santri yang ada, sehingga nantinya dapat disesuaikan dengan logistik yang dibutuhkan," ucapnya.

Baca juga: Iri Hati

Dalam kesempatan itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto mengapresiasi KPU atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi peraturan pemilu kepada para santri di ponpes yang diasuhnya.

"Dengan Kebijakan PKPU No 7 itu, semoga memberikan kemudahan bagi warga dan para santri untuk menyampaikan hak suaranya dalam pemilu yang akan datang," ujarnya.

Menurut Sunarto, ponpes yang bekerja sama dengan DPP LDII itu akan menggunakan hak pilihnya di pemilu 2024. Untuk itu, ia akan memastikan para santri yang berada di ponpes bisa menggunakan hak suaranya.

"Itu sebagai tanggung jawab moral untuk selalu tunduk dan patuh terhadap peraturan pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tambahnya.

Baca Juga: Prestasi Santri Warnai Peringatan Hari Santri di Ponpes Wali Barokah

KH Sunarto berharap santri yang berasal dari wilayah Jawa Timur bisa menggunakan hak suaranya di daerah masing-masing. Akan tetapi bagi santri yang berasal dari luar Jawa Timur-terlebih luar Pulau Jawa- kemungkinan kecil mereka pulang ke tempat asal.

"Kami berharap KPU bisa memfasilitasi dan memberikan pelayanan yang maksimal khususnya terhadap mereka agar dapat menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Terkait pendataan santri yang tidak pulang saat pemilu, Sunarto menyarankan KPU berkoordinasi untuk kembali mendata ulang. Karena masa belajar santri yang relatif singkat dan mobilitas santri keluar masuk pondok begitu tinggi sehingga dapat dipastikan data sekarang bisa berubah.

"Apapun kondisinya, pondok tetap menyambut baik dan gembira terhadap apa yang sudah diikhtiarkan KPU. Yang kami perlukan adalah dorongan dan update informasi dari KPU," ungkapnya.

Sunarto mengatakan, dirinya tidak mempermasalahan rencana pendirian TPS di lingkungan ponpes. Namun, pihaknya meminta agar KPU tidak mengawasi secara khusus karena bisa mempengaruhi aspek netralitasnya.

"LDII mendorong warganya untuk bersikap netral aktif dalam menghadapi pemilu. Ponpes Wali Barokah yang merupakan salah satu pondok di bawah naungan LDII sering mendapat kunjungan tamu dari unsur apapun," tuturnya.

Menjelang masa pemilu tidak menutup kemungkinan juga akan kedatangan tamu pejabat atau tokoh parpol, mulai tingkat kabupaten/kota bahkan nasional. Terkait hal itu, Sunarto menegaskan tidak ingin ada kontrak politik dengan partai dan politisi manapun.

"Karena Ponpes Wali Barokah sudah ditetapkan oleh Bawaslu sebagai Zona Anti Politik Uang," tutupnya. (m)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun