Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wakil Ketua MPR dan LDII Ingatkan Generasi Muda Teladani Keikhlasan Pahlawan

10 November 2022   12:57 Diperbarui: 10 November 2022   13:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Dokpri.

Sejak awal pasukan Inggris tiba di Surabaya, pihak Indonesia mencurigai kedatangan mereka diboncengi oleh pasukan Belanda yang disebut NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dan AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).

"Atas kecurigaan tersebut, masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya, takut jika nantinya pasukan sekutu akan membantu Belanda untuk menjajah kembali Indonesia," lanjutnya. Hal Inilah yang memancing kemarahan rakyat Surabaya.

Sejak itu, ketegangan antara pasukan Inggris dan rakyat Surabaya mulai terjadi dan meningkat. Inggris tak menyangka akan mendapat perlawanan sengit dari rakyat Surabaya hingga harus kehilangan jenderal.

Inggris sebagai pemenang perang dunia II dan memiliki tentara profesional dipermalukan dengan perlawanan habis-habisan dari pasukan gerilyawan yang tidak terlatih.

Singih juga menambahkan, peristiwa 10 November ini menjadi hal positif, karena dengan semangat dan kegigihan rakyat Indonesia mampu melawan Inggris yang memiliki tentara dan senjata lengkap. Bahkan tentara Jerman saja bisa mereka kalahkan.
"Apalagi, saat menghadapi Belanda yang sewaktu-waktu datang ke Indonesia. Maka, rakyat Indonesia lebih mampu lagi untuk berhadapan dengan negara kincir angin tersebut," ujarnya.

Singgih menambahkan, pertempuran Surabaya 10 November ini bisa memberikan semangat baru untuk para pejuang Indonesia, "Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya para tokoh agama, seperti KH. Hasyim Asyari yang menyampaikan maklumat mengenai jihad. Yang sekarang diabadikan sebagai Hari Santri setiap 22 Oktober 1945," tuturnya.

Apa yang telah diperjuangkan para pahlawan di masa lampau hingga meraih kemerdekaan pantas untuk diteruskan oleh generasi muda di masa sekarang.

"Para generasi penerus diharapkan bisa merealisasikan cita-cita dan amanah dari pejuang. Yakni, tetap merdeka dan mengisi kemerdekaan untuk masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera yang diridhoi oleh Allah SWT," harapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun