Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wakil Ketua MPR: LDII Sudah Top Kalau Masalah Empat Pilar Kebangsaan

13 Agustus 2022   08:15 Diperbarui: 13 Agustus 2022   08:27 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Foto: dokpri.

Banda Aceh - DPW LDII Banten bekerja sama dengan Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menyelenggarakan kegiatan "Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan" di Pondok Pesantren Budi Mulia, Jumat (12/8).

Dalam kesempatan itu Yandri mengungkapkan, LDII dapat menjadi telandan yang baik dalam menanamkan wawasan kebangsaan terhadap warganya.

Ia menuturkan, ormas Islam harus mampu bersikap bijak dalam menghadapi dinamika politik yang terjadi saat ini. Terutama terkait perbedaan, sebab, hal itu tidak bisa dihindari. "Justru karena perbedaan itu kita membangun toleransi, memahami satu sama lain bukan menjatuhkan satu sama lain. Karena perbedaan itu kita bisa kuat," ucapnya.

Ia menilai, LDII mampu mewujudkan toleransi di tengah keberagaman bangsa, "Saya kira kalau LDII tidak perlu diceramahin lagi karena politik kebangsaannya termasuk mengamalkan empat pilar kebangsaan itu sudah termasuk luar biasa. LDII itu merupakan contoh, dari sisi kekompakan, ketertiban, kebersihan sopan santunnya dan itu Pancasila," ujarnya.

"Maka kalau melihat LDII seperti saya bilang tadi tidak perlu diceramahin lagi, LDII sudah top kalau masalah empat pilar kebangsaan," tambahnya.

Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Foto: dokpri.
Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Foto: dokpri.
Yandri menegaskan, peran ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam perheletan pemilu yang melibatkan umat Islam.

"Kami berharap keterlibatan alim ulama itu bisa melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang dibutuhkan bangsa ini. Yang bisa menyejahterakan rakyat, dan bisa menjaga persatuan dan kesatuan," kata dia.

Selain itu, Yandri menyebut, Indonesia saat ini dalam kedaan darurat narkoba. Menurutnya, penyeludupan 40 ton narkoba jenis sabu melalui pesisir pantai seberat masuk ke Kota Serang. Ia menyebut, menurut data kepolisian, 4 juta orang korban peredaran narkoba, "Saya pastikan tidak ada satupun orang LDII yang terkena narkoba. Artinya, ya, kalau misalkan tidak mau terkena narkoba masukkan anak-anaknya ke pondok pesantren LDII," tutupnya.

Peserta kegiatan. Foto: dokpri.
Peserta kegiatan. Foto: dokpri.
Wawasan Kebangsaan Menjadi Program Prioritas LDII
Sementara itu, Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tomo Sumito mengatakan, dalam rangka menanamkan dan mempromosikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, LDII akan mengadakan seremoni pengibaran bendera merah putih di bawah laut.

"Instruksi dari DPP LDII supaya pada bulan Agustus ini, untuk menyemarakkan dan mempromosikan semangat wawasan kebangsaan. Untuk itu, LDII Banten akan mengibarkan bendera di bawah laut," ujarnya.

LDII siap kolaborasi dengan pihak terkait untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat, "Sinergi itu perlu kami galakkan dan tingkatkan dengan stakeholder terkait, karena dengan bersinergi penanaman wawasan kebangsaan bisa berjalan dengan baik. Salah satunya dengan MPR," kata Dimo.

Suparjo yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Budi Mulia Kabupaten Tangerang menegaskan, wawasan kebangsaan bukan hal asing bagi pondok pesantren yang diasuhnya. Karena setiap harinya diajarkan tentang wawasan kebangsaan, bukan hanya teori saja namun juga dalam praktek keseharian.

"Dalam memperingati 17 Agustus di pondok kami mengadakan lomba pemasangan spanduk, bendera dan lain sebagainya. Selain itu juga akan diadakan upacara bendera. Tidak hanya murid-murid sekolah tetapi melibatkan guru-guru, pengurus yayasan dan masyarakat sekitar tujuannya supaya memahami cinta tanah air," tuturnya. (m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun