Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jendela Johari dan Pentingnya Pembukaan Diri dan Keinsyafan Diri dalam Sebuah Relasi

14 Agustus 2022   12:30 Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:33 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembukaan diri 'self disclosure' adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan yang melibatkan unsur perasaan dalam menilai sesuatu untuk membina hubungan sejati kepada orang lain.

Dengan mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap orang lain dan begitu juga reaksi atau tanggapan orang lain tentang diri kita. Apabila terjadi akan membuahkan relasi yang terbuka antara kita dengan orang lain.

Menurut Johnson (1981), beberapa manfaat dan dampak dari pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi ;

Pertama, pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.

Kedua, semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain menerima dan respect terhadap diri kita.

Ketiga, membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.

Keempat, membuka diri berarti bersikap realistik. Diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik.

Kelima, orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat, kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaftif, dan inteligen.

Oleh karena pembukaan (membuka diri) adalah mengungkapkan perasaan dan reaksi pada diri kita terhadapa aneka situasi dan apa saja yang disukai  maupun tidak disukai, merupakan langkah pertama ke arah bersikap terbuka orang lain serta awal tuk menjalin relasi dengan mereka.

Selain itu pembukaan diri juga cara menginsafi diri, pemahaman akan diri sendiri tuk membuat keputusan apakah kita berniat mengubah pola perilaku tentu yang kita miliki kearah perilaku baru yang lebih baik dari perilaku sebelumnya.

Dalam artian mengungkapkan perasaan dan reaksi kita itu kepada orang lain (orang yang kita percaya), membuahkan pemahaman diri yang semakin mendalam.

Disamping itu dengan meminta respon dan tanggapan orang lain tentang pandangan mereka terhadap diri kita dan bagaimana reaksi terhadap perilaku kita, menjadi masukan positif buat kita tuk lebih terbuka dan intropeksi diri tuk berubah.

Dalam hal ini sangat singkron dengan pandangan Joe Luft dan Hari Ingham yang dikenal dengan istilah Jendela Johari (Johari Windows), yang melukiskan diri kita ibarat sebuah ruangan berserambi empat.

Serambi Pertama Derah Terbuka berisi hal-hal yang kita ketahui dan juga diketahui orang lain.

Serambi Kedua Daerah Buta berisi hal-hal yang tidak kita ketahui namun diketahui oleh orang lain.

Serambi Ketiga Daerah Tersembunyi berisi hal-hal yang kita ketahui namun tidak diketahui oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun