Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kekuatan Cinta "The Power of Love"

30 Desember 2021   13:21 Diperbarui: 30 Desember 2021   14:59 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrated by: sriwijayazone.com

Cinta dan mencintai sungguh teramat berat, ada rindu, ada tangis, dan ada juga canda tawa. Dilan kamu tak akan sanggup merasakannya, cukup aku saja...Ferguso hehehe

Dalam ilmu Psikologi Perkembangan, perubahan fase anak yang meranjak pada fase remaja akan ditandai dengan perubahan pisik dan psikis, munculnya dorongan seksual yakni orientasi ketertarikan pada lawan jenis, menjalin suatu hubungan spesial merupakan hasrat alamiahnya manusia.

Kala mata sudah terpana, detak jantung tidak menentu, kaki untuk melangkah serasa berat, lidah keluh untuk berucap. Maka virus cinta sudah menyapa Anda, menurut kamusnya anak muda 'aku sedang dilanda jatuh cinta.' Tapi entah doi cinta aku apa tidak, mungkin rasa suka atau lebih dari itu, namanya cinta.

Maka tak heran jika menyimak update statusnya para kawula muda yang sedang  mabuk asmara (kasmaran) di media sosial, dijumpai kata-kata postingan yang bernada 'langit serasa milik berdua, gunung tinggi akan kudaki, laut pun kan kusebrangi.' Duh puitisnya.

Besok putus, nih baru asyik membaca postingan mereka, orang yang sedang didera putus cinta. Dari sumpah serapah, main blokir--blokiran, saling ungkit aib, barang yang diberikan ditarik kembali. Seru, kayak adanya perang dunia jilid tiga si doi minta putus.

Kejadian seperti ini tidak hanya melanda para remaja saja kan. Bahkan yang telah berumah tangga juga ada yang tak kalah jauh dari apa yang dilakukan para remaja. 

Memposting kehidupan asmara mereka di media sosial, justru lebih lebay dan aduhay lagi tu status postingan. Hal yang tidak mesti diumbar-umbar, justru ranah privasi diceritakan hingga sekampung apad tahu kondisi internal keluarganya, heboh pokoknya.

Narasi ini cinta seakan memberikan sebuah kekuatan bak lagunya Celine Dion yang berjudul The Power of Love.  Cinta merupakan anugerah dari sang ilahi pada manusia. 

Cinta menciptakan harmoni, warna, dan dinamika hidup jadi bergairah. Dengan cinta manusia mestinya bijaksana dan jujur melangkah dengan rasa. Ya karena dalam cinta pasti bernada, berirama, dan berbunga--bunga disetiap insan melangkah dengan cinta.

Tak ayal si Raja Dangdut pada sebuah karya musiknya, melukiskan sebuah kata cinta. Dengan sebuah lirik hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga, gersang cuuy. 

Syarat dengan makna sebuah arti kata cinta. Mungkin cinta tak seindah dalam untaian kata pujangga dalam gubahan gurindam syair lama.  Atau merdunya karya Bethoven dalam menciptakan nada-nada indah.

Kekuatan cinta mendorong manusia untuk mampu berkembang, maju, nekad, jatuh, bahkan bertindak melampaui kemampuan yang berujung peristiwa yang mengenaskan (tragis) loh. Dan mampu menjerumuskan manusia jatuh ke jurang kehancuran dan kenistaan, karena cinta. Cinta bertepuk sebelah tangan , cinta dalam diam, yang dicinta hanya diam misalnya hehehe.

Sangat dicintai oleh seseorang memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang memberimu keberanian (Lao Tzu)

Mengutip nasihat Khalifah Ali Bin Abi Thalib saat bersama anaknya Husain, yang bertanya tentang hakikat cinta Ayahnya;

Husain: Ayah tanya Husain? siapakah yang dicintainya dalam hidup ini?

Ali: Allah jawab Ali

Husain: Ayah cinta kepada Kakek?

Ali: Ya, jawab Ali

Husain: Pada Ibu, kami (anak ayah), rakyat, Mekah, Madinah, dan umat Islam, Ayah cinta juga kan?

Ali: Ya, jawab Ali

Husain: Dari banyaknya pos cinta yang Ayah cintai ini, bagaimana ayah membaginya secara adil dan bijaksana?

Ali: sesungguhnya dengan mencintai Allah, maka cinta kepada yang lainnya (alam ini) adalah wujud kita cinta kepadaNya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun