Membeli lahan-lahan kosong atau tanah kaplingan beberapa titik, dengan harapan suatu saat harga tanah yang kita beli bisa terjual di kemudian hari dengan harga yang berlipat-lipat.Â
Maka tak heran investasi ini menurut penulis di sekitar tempat penulis oleh beberapa teman, banyak yang menanamkan modalnya dalam hal ini, membeli tanah.
"Katanya menguntungkan loh, digarap atau tidak, tanah tetap milik saya. Dan jika harga sesuai keinginan maka tanah akan saya jual, dan tanah sifatnya tidak pernah habis dimakan masa, dan punya nilai yang selalu naik, bisa digadai loh sebagai jaminan utang piutang jika sewaktu sedang terdesak."
Sebagai bahan masukan kepada teman kala sedang bersua, maka tak tawar mereka sebuah alternatif, menjadikan tanah yang mereka beli jadi produktif, seringkali kita temukan banyak tanah yang sudah dibeli namun tidak menghasilkan apa-apa, tidak terurus. Dibiarkan tumbuh ilalang dan semak belukar.
---mencari penggarap (petani) untuk mengelolah tanah tersebut, dengan kesepakatan bagi hasil atau tidak tergantung perjanjian kedua belah pihak. Atau karena pernah trauma menanam dalam modal, tak biarin digarap orang lain sing penting terawat.
---mengurus sendiri, disela-sela kesibukan rutin. Seminggu dua kali-kah. Atau menjadi rutinitas baru setelah pensiun, berpiknik ria dilahan kita sendiri tuk melepas penat beraktivitas, sungguh asyik loh.Â
---memberikan pinjaman, usaha simpan pinjaman seperti koperasi.
Nah, dalam agitan artikel penulis kali ini berdasarkan pengalaman dan pengamatan sendiri. Maka lahan kosong yang dimiliki yang sempat tak terurus lagi sibuk dengan laham yang lain.
Maka penulis beberapa waktu yang lalu menanam jenis tanaman tahunan, karena dari beberapa sisi. Daripada lahan tidak bermanfaat sama sekali mencoba menanam jenis tanaman ini.
Salam Tani