Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Back to Nature, Kolak Labu Kuning "Perenggi" Tanaman di Belakang Rumah

25 Oktober 2021   20:03 Diperbarui: 30 Oktober 2021   11:45 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Back to Nature pada Dunia Tanaman Rumahan

Berdasarkan dari membaca beberapa artikel, baik di Kompasiana maupun dari berbagai sumber informasi yang mengulas tentang dampak penggunaan pupuk kimia dan pestisida, tak coba loh 'praktik' dilahan sendiri.

Pokoknya 'Back to Nature' kembali pada alam. Sederhananya sepemahaman penulis, yakni memanfaatkan alam itu sendiri dalam menciptakan siklus mata rantai makanan mereka sendiri, membentuk ekosistem yang alami tanpa campur tangan manusia.

Toh, dari zaman batarakala. Belum bejibunnya umat manusia, belum adanya kemajuan teknologi buatan manusia. Hutan dengan aneka flora dan fauna bisa tumbuh, tidak pernah 'ketergantungan' dari manusia. 

Semua tanaman tanpa harus menggunakan pupuk buatan, makanan mereka tercipta dengan sendirinya. Daun gugur, kotoran satwa, kayuk lapuk, bangkai, dan sebagainya merupakan nutrisi yang alami. Terciptalah makanan dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka sendiri konsumsi.

Nah, berangkat dari sumber referensi yang terbaca, yups  mencoba praktik sendiri pada aneka tanaman dilahan sempit belakang rumah.

Semoga jangan pada ribut ya tanaman, rebutan makanan pada lahan yang amat terbatas. Pisang, Bayam, Kangkung, Singkong, Ubi Jalar, Sereh, Kunyit, Jahe, Keladi, Labu Siam hingga Perenggi (labu kuning), dan bla-bla-bla.

20211025-151709-617688b006310e160d370292.jpg
20211025-151709-617688b006310e160d370292.jpg
Dokumen Pribadi (Dokpri)

Dokumen Pribadi (Dokpri)
Dokumen Pribadi (Dokpri)

Dokumen Pribadi (Dokpri)
Dokumen Pribadi (Dokpri)

Hanya memanfaatkan pupuk dari kotoran Kambing tetangga dan kotoran Ayam Kampung milik sendiri sebagai makanan tambahan tanaman. Plus, sampah (limbah) dapur yang dijadikan nutrisi tuk tanaman.

Daripada dan daripada lahan belakang rumah pada kosong melompong, tak coba deh bertanam tanaman yang bermanfaat mulai dari sayuran, bumbu dapur, dan obat-obatan tradisional pusaka para leluhur. 

Minimal kagak repot lagi, beli sayur jika nanti Bibik tukang sayur kealpaan berjualan keliling kampung, karena terlambat bangun pagi hari. 

Disaat waktunya lagi pada muales untuk pergi kepasar, karena kejauhan, lebih-lebih untuk kesehatan. Sayuran yang no kimia, dijamin sehat. Katanya, penggunaan unsur kimia dalam dunia pertanian tidak baik loh tuk tekstur alami pertanahan.

Faktanya, jika disaksikan saat ini rata-rata semua para petani kita tidak terlepas sama yang namanya penggunaan unsur kimia dalam dunia tanam menanam. Suatu keniscayaan, berdampak pada hasil panen, dan gagal panen bila tidak memakai pupuk kimia.

Fenomena lainnya sekarang, jangankan tanaman makanan pun sudah tentu menggunakan unsur kimia teman. Misalnya makanan yang berbentuk kemasan, agar awet bertahan lama, sudah tentu ada unsur....akh entahlah. Ilegal lagi.

Yups, tak coba deh sayuran dari tanam sendiri dijamin 'wuih' nikmatnya, ada rasa peluh didalamnya. Kalau tak percaya. Bandingkan makanan buatan tangan kita sendiri, meskipun pada kagak enak bagi yang lain, ogah ama buatan kita.

Pasti yang memasak pasti merasakan enaknua masakan sendiri, ya malu dong makanan sendiri dicela. Hehe... sebagai alternatif berhemat, kesehatan dan pengurangan emisi karbon dengan Back to Nature, kembali pada alam. 

Minimal mencoba mempraktikan pada lingkungan tempat tinggal sendiri, lalu kebun atau ladang sendiri. 

Lalu dalam skala besar reboisasi hutan gundul nan tandus karena ilegal loging yang tak bertanggung jawab. Mohon pak decision maker mari bertindak, sayangi bumi kita! 

Untuk siapa? Ya untuk kita semua.

Lezatnya Resep Mbokku, Kolak Labu Kuning "Perenggi" Hasil Tanaman di Belakang Rumah

Dokumen Pribadi (Dokpri)
Dokumen Pribadi (Dokpri)

Dokumen Pribadi (Dokpri)
Dokumen Pribadi (Dokpri)

Labu kuning (perenggi) termasuk sekelompok/sejenis tumbuhan merambat anggota dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama.

Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat. Wikipedia. 

Berkulit keras bewarna kehijaun saat masih muda dan tua bewarna merah kecoklatan, orange. Dan didalam bewarna kuning keorenan. Berbiji.

Bisa disayur begitupun daun mudanya bisa di Sayur loh. Apalagi buahnya. Dari sisi kandungan vitamin, monggo tak tanya sama mbah google. Haha.. dari olahan makanan apalagi? Setiap daerah pasti punya cerita kan tentang cita rasa dan kreasi?

Nah salah satunya dari Mbok ku, resep dari si Mamak tersayang yang aku dapatkan.

Katanya cara membuat kolak itu gampang, simple ala Mbok seingat ku. resepnyayang terpenting siapin bahannya terlebih dahulu, kalau bahannya kagak ada ya mau masak kolak apa si Tole. hihi..

1. Perenggi, bisa juga pisang, bisa ubi kayu maupun ubi jalar. Bisa juga dikombinasikan. Takarannya sesuai selera, supaya sedikit kenyel-kenyel dikombinasikan dengan kolang kaling.

2. Siapakan Daun pandan supaya beraroma wangi katanya. Bisa juga ditambahi sirup Marjan beraroma pandan secukupnya.

3. Siapkan satu butir Kelapa, santannya. Nanti siapkan yang encer dan kental kalau mau.

4. Gula Jawa, biasa disebut dengan gula Aren. Di Curup sering disebut dengan nama gula merah/gula abang.

5. Gula Putih (gula pasir), Garam, dan Jahe Merah.

Lanjut, kalau masalah takaran dan ukuran sesuai dengan selera aja ya. Karena selera setiap kita pada beda..

Panasin santan bersama gula, jahe dan garam. Dengan takaran secukupnya sesuai mata batin. Masukan Perenggi yang telah dipotong-potong, tentunya dengan kondisi bersih, saat santan mulai sudah memanggil.. Daun daun pandan. Tuang sirup Marjan secukupnya. 

Tunggu sampai kolak masak, dan santan mulai tampak menyusut. Masak deh. Lalu hidangkan. Campur sedikit santan kental sedikit, supaya sedikit lebih nikmat. Selamat menikmati.

Penutup, Back to Nature, kembali pada alam. Setidaknya upaya menggalakan kepedulian pada lingkungan. Mencintai alam dengan bertanam, walau dilahan yang sempit dan terbatas. Salah satunya Resep kolak ala Mbok wanita tua perkampungan.  Manfaat tanaman dibelakang rumah.

SALAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun