Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Power Metal" Vakumnya Band Rock Indonesia

4 September 2021   09:44 Diperbarui: 4 September 2021   15:53 2425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: reverbnation.com

Merujuk pada rekomendasi musik topik pilihan kompasiana. Penulis yakin dan percaya, kompasianer sudah tentu telah memiliki jago masing-masing dalam hal ini. Baik dari musik ditanah air maupun musik dari negara lain.

Termasuk penulis sendiri memiliki beberapa band atau penyanyi lho yang disukai baik dari negara sendiri maupun dari negara luar. Lagu-lagu yang sering penulis putar disetiap waktu, waktu santai atau sedang beraktivitas sekalipun.

Seperti Dewa19, Iwan Fals, Broery Marantika, Iyet Bustami, Sammy Simorangkir, Ada Band dan jika dari mancanegara band Iklim dari negara Jiran, Scorpio, Celine Dion dan Queen meskipun penulis tidak tahu apa sih arti lagunya, pokok ehh geleng-geleng dan angguk-angguk hehe... kalau teman-teman siapa ya idolanya?

Jika melihat nuansa dunia musik saat ini, secara subyektif bukan artian tidak suka dengan perkembangan musik saat ini loh, catett. 

Kok serasa gersang kurang berjiwa serasanya. Lagunya hanya sekedar menghibur mengejar 'tranding' ketimbang nilai seni yang sarat akan keindahan karya yang berjiwa. Kasarnya hanya mengejar viral dijagad maya, lalu hilang dan tidak pernah terdengar lagi.

Misal, terlalu banyak yang mengcover para penyanyi asli, bernyanyi lipsync saat pentas. Belum lagi pengaruh musik luar yang kurang pas untuk ditiru secara total, karena tidak cocok pada karakter budaya kita, menurutku. Latarnya terlalu vulgar dan senonoh, lirik yang seperti? Serasa hilangnya nilai adab. Menurutku.

Dan lagu-lagupun mudah sekali raib hilang entah kemana, dua bulan menjadi viral dan padam secepat angin. Sangat berbeda dengan tembang-tembang lagu orang dahulu, yang hingga saat ini masih saja selalu enak untuk didengar. Diputar kembali.

Tembang kenangan yang jadi lengenda. Bait/lirik sarat akan makna dan irama musik yang klop, bahkan sampai bisa menitikan air mata, kaki dan jari bergerak sendiri saat musik diputar, ini seni bukan. Tanpa sadar mempengaruhi jiwa dan raga pendengar.

Meskipun lahir diera mileneal, penulis akui musik orang dahulu sangatlah jempolan. Benar-benar memiliki jiwa, seperti unsur rasa sangat terasa, kena banget. Seperti pengalaman saya Din, celetuk Badu. Waktu si Surti dipinang orang lain, hu...

Penulis masih akui dan acungi jempol para seniman dalam permusikan tanah air, baik dahulu ataupun sekarang. Yang telah menelurkan karya-karyanya yang menggugah rasa ditengah gempuran dari musik luar maupun para pembajak pencuri hak cipta hanya demi kontens.

Kembali pada topik pilihan aggitan kompasiana tentang musik Rock sepanjang masa. Maka dalam artikel receh kali ini penulis ingin rekomandasi satu band rock yang cukup terkenal sebagai hiburan yang enerjik, berteriak mamacu andrenalin, salam metal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun