Karyawan di salah satu kantor di Jakarta. Dewi fortuna pun datang dari kantor si Ahmad, ditahun kelima ia mendapatkan tambahan gaji bulan depan yang lumayan besar. Khabar gembira bahagia, senang hatilah sang istri Rafiah, khabar dari sang suami.
Terbesit hati sang Ahmad tuk membelikan sang istri tercinta satu dua helai baju baru, yang selama ini sukar ia wujudkan selama pernikahan. Walau, pada awalnya sang istri menolak niat sang suami.
Berkat dari rayu Ahmad menyakinkan sang Istri akhirnya luluh. Rafiah setuju akan keinginan sang suami. Dengan syarat Ahmad pun juga harus sama-sama membelikan pakaiannya.
Ia juga berkeinginan membelikan putra semata wayang Ali sepeda baru, senanglah hati si Ali mendengar khabar dari sang Bapak. Waktu yang dinantipun datang, alangkah bahagianya keluarga kecil itu, Rafiah senyum-senyum saat menggunakan baju baru.
Ahmad pun semakin kagum akan kecantikan sang istri, semakin menggiurkan tika berdandan. Ali pun riang bersepada baru, berputar mengelilingi pelataran perkaranan rumah.
*****
Kondisi ekonomi yang semakin keluarga membaik. Membuat Ahmad berpikir tuk mengajak keluarganya, mencari rumah yang baru dipinggiran jalan pusat kota. Meninggalkan tempat tinggal yang selama ini mereka tempati.
Dalam cerita Novel awal perpindahan keluarga Ahmad serta pendapatan gaji Ahmad yang cukup besar dizaman itu, berlahan-lahan merubahi pemikiran sang Ahmad.
Namun tidak bagi Rafiah pada awalnya, masih tetap bertahan dalam pemikiran wanita kampung. Bertahan dengan mimpi mereka sebelumnya.
*****
Pindah rumah ke Gang Ajudan walaupun hanya menyewa, namun rumah itu jauh lebih besar dan bagus dari rumah mereka yang dahulu. Karena Ahmad merasa malu dengan teman-temannya jika mereka datang kerumah nya yang dahulu.