Pertama Wujud Syukur
Kedurai, adalah salah satu ritual adat yang sakral bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan tanah yang subur atau hasil panen yang baik.
Puja-puji syukur kepada yang diatas atas limpahan nikmat dan rezeki yang berikan. Doa selamat karena hasil panen, kondisi/keadaan sehat wal afiat, kedamaian yang dirasakan. Karunia Tuhan yang besar kepada makhluknya. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan, hehe..
Maka untuk itu Punjung/nasi kuning/nasi tumpeng dan bermacam jenis hasil bumi, pertanian/ternak dapat dijumpai dalam acara ini. Terhidang tuk dimakan secara berjamaah setelah doa usai.
Dalam ritual Kedurai, ditambahkan dengan doa lalu acara makan-makan, seperti syukuran. Dan berdoa semoga rezeki tahun depan semakin lancar. Amiin.
Kedua Wujud Tolak Balak
Kedurai Agung, selain memohon kepada "Yang-Di-Atas" juga meminta pada roh-roh para leluhur untuk dijauhi akan adanya taak dari ninik puyang.
Diauhkan dari malapetaka. Dilepaskan dari musibah dan bencana yang sedang menimpa penduduk dan daerah tempat tinggal. Dan diberikan kenyamanan, kedamaian, ketentraman terhindar dari macam-macam permasalahan hidup.
Pendeknya, tujuan untuk menghindar balak di kemudian hari. Baik untuk desa ataupun masyarakat yang bertempat tinggal disana. Kedurai Agung sumbang sih dari masyarakat, tokoh adat dan pemerintahan desa.
Dilanjutkan ritual Belangea dan memercikkan air “Sedingin” keseluruh arah dan juga melepaskan burung Merpati kalau ada.