Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka 100 Persen Tan Malaka, Berdikarilah Petani Indonesia

8 Agustus 2021   10:17 Diperbarui: 8 Agustus 2021   11:01 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi, dilihat pada sisi kesejahteraan dan image tentang bekerja sebagai petani. Yang masih dipandang sebelah mata, pekerjaan petani menjadi momok oleh bangsanya sendiri. Kalau bisa jangan sampai generasi selanjutny dan anak-anak bekerja menjadi Petani? Ujar masyarakat di perkampungan.

Mindset para orang tua beranggapan seperti itu. Pendidikan yang tinggi seharusnya berkerja tidak menjadi seorang petani.

Siapakah yang mesti dipertanyakan dalam hal ini. Dan mampu menepis asumsi miring ini, teman?

Mungkin, problematika terbesar bagi petani lebih kepada pemasaran, kepastian harga terkadang mempengaruhi dunia pertanian tanah air. Selain pendampingan wawasan bagi mereka, akan dunia tani. 

Rangkulan bagi pemerintah, untuk merealisasikan visi misi dunia tani dengan terobosan inovatif untuk membuktikan julukan sebagai negara agraris. 

Disamping kita dan pemerintah. Berdikari dengan jalan memperhatikan Petani kita. Maka ini bisa dikatakan Merdeka 100 persen Tan Malaka. Versiku orang deso bekerja sebagai petani. Dalam menyongsong 17 Agustus  2021 tahun kali ini. MERDEKA.

Nah, buat yang bekerja sebagai petani. Kita pekerja mulia versiku. Karena selagi mereka masih masih makan. Maka, mereka pasti butuh kita kan.

Referensi

Wikipedia

                               ((Salam Tani))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun