Namun berbeda dengan pekarangan rumah yang sempit. Yang tersisa hanya teras dan atap rumah yang luas. Yang bisa digunakan, memanfaatkan pekarangan yang seadanya.
Yups, jangan bingung? Kreatifitas bisa mengatasi keterbatan lahan. Dengan menggunakan media tanam sebagai alternatif. Seperti memanfaatkan Kaleng, Karung Semen, Pipa bekas, bisa disulap menjadi wadahnya tanaman. Yang bisa ditata sebaik mungkin dilahan sempit.
Nah, sebagai masukan buat-buat pecinta dunia nanam menanam. Selain tanam berpohon besar, saya sarankan agar tidak menanam tanaman yang bersifat merambat.
Hal ini bukan berarti mengajari lho. Hanya menghimbau. Karena tanaman merambat tumbuhnya mencakupi lahan yang luas. Bisa melampui luas lahan pekarangan rumah kita dan takutnya menjajah kepekarangan para tetangga.Â
Seperti Labu misalnya, lupa dipasang sulur sebagai tempat menjalar/merambat. Bayangkan bagaimana lebarnya si batang Labu merambat kemana-mana?Â
Disamping bahaya adanya binatang berbisa seperti ular, lipan diantara rimbunan yang tidak terurus. Apalagi sampai merambat dipekarangan rumah tetangga sekitar rumah, Â Entahlah yang bakal terjadi?
Nih, buat teman-teman yang gemar akan bercocoktanam, walau lahan yang dimiliki terbatas. Baiknya tumbuhan sejenis bumbu dapur, obat-obatan tradisional, rempah'rempah, sayur mayur, buah-buahan yang berbatang kecil/rendah yang ditanam.
Meskipun pekarangan sempit tumbuhan tersebut, biasanya tidak banyak menghabiskan tempat asalkan bisa ditata secantik mungkin sesuai selera dengan menggunakan wadah sebagai media tanaman.
Upps tapi jangan lupa mengkoleksi bermacam bunga hias. Biar mata tak jemu memandang keindahan taman pekarangan rumah kita yang asri dari ragam warna dan rupa tumbuhan.
Sejuk, segar dari tanaman bisa memunculkan ide-ide segar tuk yerus menulis di Kompasiana. Taman refreshing, penghilang stress dari pekerjaan sehari-hari.
Salam