Senyum kepada sang mantan pacar, mantan istri, teman yang kini tidak lagi seomongan. Diam-diaman kayak bocah he.. bayangkan saat kita ketemu dijalan, jangankan tuk menyapa, tersenyum pun serasa ogah.
Selain perasaan ilfeel seringkali mempengaruhi kita tersenyum pada orang lain. Membalas senyum pun kadangkala berhubungan dengan suasana hati, badmood, brokenheart, jealous kerap menyertai tuk tersenyum.Â
Atau jangan-jangan si penyakit hati/jiwa level akut, menghalangi kita tuk tersenyum. Akh, semoga di jauhi dari hal ini teman! Nanti cepat tua lho, stress mikir hidup orang lain, katanya dengan senyum bisa awet muda lho.
Yupss, sebenarnya senyuman sangat bermanfaat bukan. Baik dalam bisnis, dunia pendidikan, bekerja niaga, diplomasi konsultan  dan sebagainya. "senyum" bahkan mampu memberikan value tersendiri didadapati. Baik dari kolega, teman sejawat, keluarga, rekan kerja dan masyakat sekitar.
Tata krama yang baik dalam menjaga hubungan relasi. Interaksi kita sebagai makhluk sosial yang tidak lepas dari bantuan orang lain.
Nah! yang penting jangan suka senyum-senyum sendiri. Jadikan senyum ada pada tempatnya. Dan jemput kebahagiaan kita dengan senyuman terindah yang kita berikan. Jangan lupa bahagia dengan tersenyum.
Berbahagialah dengan Tertawa
Jika kita menemui orang yang jarang sekali tertawa atau tidak pernah tertawa dalam hidupnya, apa penilaian kita?Â
Pertama, Biasanya kurang suka dengan guyonan berkelakar ria sehari-harinya. Menurut sumber literatur ilmu Psikologi yang pernah terbaca. Ciri ini sering ditemukan pada orang-orang yang berkepribadian introvert.Â
Kedua, kecendrungan orang ini kita anggap prilaku yang dingin dan kaku. Selalu bersikap serius pada hal apapun.
Menjadi pertanyaan apakah mereka sama sekali tidak pernah tertawa? Dan tidak asyik?