Buk, Boedi pada binggung cerita beberapa tetangga. Ada yang mampu namun sangat berharap sekali sama kupon qurban. Rela berkunjung kemasjid-masjid sekitar sambil memelas, agar dapat si daging. Lalu dagingnya bukan dimakan tapi justru dijual kembali dipasar besoknya.
Untung besar dong! Tanpa modal beli hanya bermodalkan meminta-meminta ke berbagai tempat pemotongan. Nah, rusak nih mental orang itu kan Buk?
Yups, kamu memang anak Ibuk. Jangan sampai kita yang gituan Boedi.
Omong-omong daripada kita bahas selalu tentang seputar fenomena kupon kurban.
Ayuuk ke kebun, mencari bumbu dapur yang Bapakmu perintahkan.Â
Bumbu untuk daging kurban besok, rendang kesukaanmu.
Sebelum berangkat ke kebun. Parang atau arit jangan lupa, ingatkan Ibuk. Dan kupon kurban disimpan terlebih dahulu nak.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H