Suku Rejang yang sebagian besar mendiami di lima kabupaten Provinsi Bengkulu. Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara.
Dan termasuk salah satu suku tertua di Indonesia. Memiliki ciri khas tersendiri tidak berbeda dengan suku lain. Seperti keunikan budaya, bahasa, maupun dari sisi keragaman lainnya. Mereka juga punya.
Misalnya dari sisi bahasa, bahasa Rejang keunikan. Tak jarang bagi suku lain yang baru pertama kali mendengar mungkin bahasa Rejang sangatlah terasa asing. Dialek Rejang bisa saja dianggap seperti Bahasa orang Thailand.
Dalam hal Bahasa, Rejang juga sudah memiliki aksara tersendiri yang kami sebut dengan aksara "Kaganga". Pusaka leluhur yang mesti dilestarikan sebagai kekayaan budaya. Sama hal dengan orang Jawa dengan aksara Jawanya.
Penyebaran wilayah orang Rejang di lima kabupaten, secara dialek memiliki sedikit perbedaan dalam sisi pengucapan kata. Misalnya dialek orang kabupaten Rejang Lebong "Ko Lak" dan orang kabupaten Lebong "Ko Lok". Secara arti kata sama sebenarnya, yaitu kamu mau dalam bahasa Indonesia.
Heterogenitas penduduk wilayah Rejang yang telah lama membaur dengan berbagai macam suku di tanah Rejang. Jarang terdengar bahkan tidak pernah terjadi konflik anar etnis dengan orang Rejang. Selalu hidup berdampingan.
Menurutku toleransi orang Rejang jelas menggambarkan sikap dan sifat orang Rejang adalah orang yang terbuka untuk orang lain. Disamping adanya unsur perkawinan orang Rejang dengan etnis lain.Â
Banyak ditemukan orang Rejang menikah dengan orang Minang , dengan orang Jawa, orang Sunda, orang Batak, Tiongha juga ada. Dan dapat ditemukan dimasyarakat. Memberikan warna tersendiri dalam hubungan sosial orang Rejang.
Maka tak heran bila ada etnis lain mampu dalam berbahasa Rejang. Selain karena adanya keterkaitan dengan tali pernikahan juga dikarenakan interaksi dengan orang Rejang.
Karena uniknya bahasa Rejang maka sedikit sukar untuk diucapkan, maka tak jarang bagi orang lain susah untuk belajar memahami bahasa Rejang. Tidak tahu apa maksud dari perkataan orang Rejang. Hal ini lazim terjadi pada teman-temanku yang berbeda suku.
Meskipun secara arti atau maksud yang ku ucapkan dalam bahasa Rejang mereka tahu apa maksudnya. Hanya pada sisi pengucapan mereka sedikit keluh mengujarkannya, ini menurut mereka ketika kutanyakan tentang bahasa Rejang.