Simbiosis Mutualisme Antara Petani dengan Beternak
Bekerja sambilan atau mencari sampingan selain dari pekerjaan utama dengan mempertimbangkan ekonomi keluarga dan mencari pendapatan tambahan diluar rutinitas kerja utama, solusi tepat untuk memperbaiki sisi finansial.Â
Bahkan kerja sampingan/sambilan dapat dikombinasikan dengan pekerjaan utama loh. Misalnya seperti dilakukan oleh petani dengan sistem tumpang sarinya, meskipun masih pada konteks dunia tani.Â
Sebagai alternatif menjanjikan untuk petani, selain bercocok tanam dapat melakukan kombinasi dengan usaha lain. Dengan membuka usaha warung manisan, bisnis produk tani bahkan beternak untuk menambah income selain tani.
Dalam hal ini sudah dimaklumi sebagai petani yang juga sering penulis alami dalam hal isi kantong. Bekerja sebagai petani rentan dengan pendapatan yang tidak menentu, terkadang untung dan terkadang mengalami kerugian, kegagalan hasil panen, serta fluktuasi harga yang tidak menentu.
Mungkin inilah bisa menjadi salah satu alasan logis buat milenial atau sarjana terjun pada pekerjaan tani kan. Bergelut dengan lumpur, hujan dan panasnya terik matahari. Kemakmuran yang kurang terjamin.
Permasalahan melanda petani ini merupakan persoalan yang sering memengaruhi sisi kesejahteraan ekonomi para petani. Yang mengantungkan kebutuhan hidup dari hasil pertanian.Â
Untuk itu mencari kerja sampingan/sambilan merupakan fenomena yang dapat dijumpai oleh petani.Â
Lebih-lebih petani yang bercocok tanam dengan menunggu hasil musiman, dalam artian panen tahunan. Harus menunggu lama hasil panen yang dikenal dengan istilah masa paceklik.
Maka keputusan terbaik mencari pekerjaan lain kerap untuk dilakukan, menjadi kuli bangunan, buruh pabrik separuh waktu dan sebagainya.
Selain hasil bumi, hasil ternak yang didapati lumayan mengembirakan. Dari kotoran pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk dilahan sendiri atau dijual pada petani lain.
Dilahan pertanian juga masih banyak sumber pakan buat ternak yang berlimpah. Atau dapat dibudidayakan seperti rumput misalnya. Untuk pakan kambing, sapi, kerbau, dan sebagainya.
Hal ini dapat juga disimak pada konten-konten Youtube yang mengombinasikan antara beternak dengan petani. Minapadi misalnya.
Ini loh Hewan Ternak yang Menguntungkan buat Petani.
Hewan ini sudah dari dahulu telah dikembangkan oleh masyarakat kita Indonesia. Hewan ternak yang rajin dipelihara sejak dahulu kala, di desa-desa masih sering kita jumpai loh.
Untuk itu hewan ternak kambing, sapi, domba, dan kerbau sangat cocok dong dikombinasikan dengan pertanian. Minimal sebagai sambilan pendapatan kan. Fakta lain, sumber pakan cukup berlimpah disekitar lahan pertanian, seperti rumput tumbuh liar.
Selain permintaan pasar yang menjanjikan, stok daging di pasaran yang tinggi. Hewan ini masih ditemui tuk digunakan membantu kerja para petani. Membajak sawah sampai menarik pedati untuk membawa hasil bumi.
Disamping multimanfaat ini, dari kulit hingga susu bernilai ekonomis. Plus kotorannya yang punya nilai harga pasar. Yang selalu ada permintaan dari para petani lain untuk dijadikan pupuk organik. Selain dapat digunakan pada lahan sendiri
Hewan unggas sangat baik juga untuk dikembangbiakan seperti hewan mamalia di atas. Dari sisi nilai ekonomis lumayan untuk menambah pundi-pundi pendapatan.
Permintaan harga daging unggas yang tinggi lebih pada momen nikahan, hajatan, bahkan hari besar agama, bisa dijadikan perhitungan dalam beternak unggas.
Disamping harga telur dan kotorannya pun mempunyi nilai ekonomis, teman. Yuk, sambilan bertani dengan beternak hewan unggas.
Minapadi solusi tepat dipadukan pada lahan persawahan, Padi dengan Ikan. Sosialisasi balai pertanian/perikanan/peternakan. Sudah sering menyampaikan penyuluhan betapa bermanfaatnya kombinasi ini.
Informasi ini juga dapat dilihat pada akun-akun media sosial yang menggalakan usaha tani minapadi. Cara teknis dalam pengolahannnya.Â
Dari sisi ekonomis, ya sudah tidak diragukan perihal pasar selalu ada permintaan dan penawaran. Minimal warung makan disetiap tempat banyak ditemukan menu ikan. Artinya kerja sama petani minapadi dengan usaha kuliner dapat rekan toh.Â
Penutup kombinasi antara petani sekaligus menjadi peternak dapat menjadi alternatif sambilan/sampingan yang klop dalam meningkatkan pendapatan. Simbiosis Mutualisme, gitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H