Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seni dan Ilmu dalam Mengambil Keputusan

11 April 2021   07:30 Diperbarui: 11 April 2021   07:34 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengambilan Keputusan

Kehidupan manusia yang senantiasa dihadapkan dengan pilihan disertai rentetan peristiwa hidup, manusia dituntut dan dituntun untuk menentukan pilihan, jalan atau cara dalam bersikap. Jalan keluar dari setiap permasalahan. 

Keniscayaan bagaimana cara mengambil keputusan secara tepat semoga sejalan dengan harapan. Mengambil keputusan adalah prasyarat utama untuk bertindak. Yakni pilihan yang mana yang harus dipilih untuk dilakukan.

Pengambilan keputusan merupakan inti setiap tindakan, sudah barang pasti tindakan biasanya selalu diawali dari pengambilan keputusan. Sebagai jalan yang akan ditempuh. Baik dari hasil keputusan sendiri maupun hasil kesepakatan bersama.

Saat keputusan telah diambil atau ditentukan maka secara  hasil dan tujuannya sudah terbesit gambarannya. Konsekuensi berhasil atau menuai kegagalan terganrung pada proses pelaksanaan. Namun tindakan yang berasal dari pengambilan keputusan yang matang, persentase kegagalan setidaknya lebih cenderung bisa diantisipasi kan.

Terkadang sesuatu yang telah diputuskan oleh kita dipandang baik, menciptakan keberhasilan, justru kenyataannya mendatangkan kerugian. Begitupun sebaliknya. Boleh jadi sesuatu yang dibenci yang dipandang tidak baik, justru mendatangkan suatu manfaat dikemudian hari. Memicu sumber permasalahan yang baru.

Masalah yang muncul setelah keputusan diambil secara tidak langsung mempunyai korelasi dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Yakni cara menentukan dan memilih pilihan yang tepat itu.

Bagaimana kapasitas pengambilan keputusan, proses saat mengambil keputusan mesti dicermati secara seksama, hingga keputusan relevan pada hasil dan tujuan.

Misalnya, beragam masalah kita hadapi saat ini terkadang erat berhubungan dengan keputusan atau kebijakan yang  kita ambil. Sehingga membuat semakin peliknya permasalahan itu. Bisa saja terjadi kan.

Untuk itu mengambil keputusan yang tepat mesti jadi pertimbangan. Salah dalam mengambil keputusan, besar dimungkinkan kegagalan jelas menimpa apa tujuan. Buruknya bisa memunculkan beragam permasalahan yang baru pula.

Seni dan Ilmu Pengambilan Keputusan 

Pengambilan keputusan merupakan perpaduan antara ilmu dan seni. Sebagai pembuat keputusan, pengambil keputusan, penentu keputusan bahkan pelaku dari keputusan itu sendiri. Mesti digarisbawahi suatu keputusan proses dan pilihan tuk bertindak.

Mulyono (1996:27) mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan akan ada bermacam suasana yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Suasana tersebut adalah informasi diketahui secara sempurna, informasi yang diperlukan tidak sempurna, informasi tidak diketahui tapi gambaran kedepan diketahui, dan adanya suasana konflik. Menjadi dasar pertimbangan dalam membuat keputusan.

Untuk itu pengambil keputusan yang baik harus mengacu  dan memahami peta situasi dan kondisi tersebut. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dipelajari, dicari, dimiliki serta dikembangkan secara mendalam. 

Korelasi ketidakmampuan seseorang dalam proses mengambil keputusan akan berkaitan pada saat menentukan dan memilih keputusan yang tepat, besar mempengaruhi ketercapaian pada tujuan.

Kurangnya penguasaan ilmu dan seni membuat keputusan yang baik, maka potensi kegagalan dan menimbulkan masalah baru jauh lebih besar dimungkinkan.

Mengapa pengambilan keputusan disebut seni?  Karena kegiatan tersebut selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karateristik, keunikan tersendiri. Jelas memiliki perbedaan cara membuat keputusan serta keputusan pun juga akan berbeda tergantung masalah dan suasananya waktu itu.

Perbedaan-perbedaan yang muncul tergantung kondisi internal pengambil keputusan itu sendiri, kecerdasan, kerangka berpikir, tingkat preferensi atas masalah serta persepsi. Rentan juga mempengaruhi. 

Selain faktor internal diatas, lingkungan eksternal, budaya, gaya, struktur dan sistem yang berkembang atau yang ada disekitar. Mewarnai setiap keputusan yang diambil. 

Mengapa pengambilan keputusan disebut Ilmu? Dalam keputusan tidak menapik apa yang disebut proses, perlu sejumlah cara, metode, pendekatan tertentu yang bersifat sistematis sebagai langkah yang jelas dalam menjawab sebuah masalah dan menentukan pilihan yang terbaik, sungguh.

Jadi pengambilan keputusan mesti ada ilmu, sebagai pijakan baik dari sisi pendekatannya, teknik, metodenya. Pendek kata mekanisme dan prosedur pengambilan keputusan. Itu sendiri agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

Berdasarkan rangkuman berbagai sumber, tahapan pengambilan keputusan meliputi; (1) Menentukan masalah, (2) Analisis masalah, (3) Mengembangkan alternatif pemecahan, (4) Menetapkan alternatif terbaik, (5) Mengubah keputusan menjadi sebuah tindakan yang efektif.

Dari paparan diatas, ada empat hal yang penulis catat. Bahwa pengambilan keputusan tidak bersifat spontanitas tapi dengan tahapan-tahapan, penjaringan informasi yang akurat, tegas pada keputusan serta tepat dalam menetapkan pilihan.

Karena disetiap keputusan yang diambil atau dibuat pada dasarnya harus ada kepastiannya dan sudah pasti ada resikonya, sudah ada bayangan ketidakpastiannya, bahkan pasti ada pertentangannya yang berujung konflik.

Untuk itu pengambilan keputusan memang penting, namun mesti dikaji secara matang sebelum diputuskan, ini yang tidak kalah penting, entahlah!

Salam

Sumber Pustaka;

--Mulyono, Sri. 1996. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

--Supranta, J. 1991. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun