Filosofi Bertani
Aktivitas bercocok tanam dikenal sebagai pekerjaan para petani, bergelut dengan tanah dan tanaman. Dari proses persiapan lahan pembibitan, penyemaian, penanaman, sampai dengan waktu panenan.
Tahapan panjang untuk mendapatkan hasil yang terbaik, dengan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran dikerahkan semaksimal mungkin. Dengan harap hasil sebanding dengan usaha yang telah dilakukan.
Dari proses pengolahan yang terbilang cukup lama dalam menyita waktu ini. Petani dituntut dan dituntun sabar dan ulet demi ketercapaian hasil yang memuaskan
Apa yang kita tebar/tanam itulah yang akan kita dapati.Â
Istilah yang cocok dalam hal dunia pertanian. Pemaknaan arti kata dalam menyelami arti kehidupan. Menyelami hakikat sebuah proses yang panjang dari petani ada hal yang paling mendasar mesti terpatri pada sifat manusia. Yakni jiwa sabar dan keuletan.
Pertama, Sabar. Mengapa ? Seperti diketahui, bercocok tanam memerlukan kesabaran penuh tanpa rasa sabar menunggu melewati proses yang lama, besar dimungkinan petani menuai kegagalan.Â
Tidak ada proses instan dalam mengelolah pertanian. Dari proses pemilihan bibit unggul. Seleksi jenis varietas tanaman membutuhkan waktu, bukan bersifat asal-asalan.
Pilihan yang cocok dengan struktur tanah, cuaca sekitar. Serta membanding berbagai jenis bibit dilihat dari sisi kelebihan dan kekurangan jadi pertimbangan
Lalu pada tahapan penyemaian. Menyiapkan lahan, sebagai wadah bibit untuk tumbuh kembang juga jadi kajian. Sebelum dipindahkan pada lahan yang akan ditanami nanti.
Lanjut. Bibit semai yang telah cukup secara usia dan tumbuh kembang sesuai kaidah barulah ditanami pada lahan yang sudah dipersiapkan.Â