Seharusnya Tak Seviral Ini Nissa?
Mencuatnya berita perselingkuhan melibatkan artis cantik nan mungil Nissa Sabyan dengan Ayus yang viral beberapa hari yang lalu. Menjadi topik hangat berapa media, dikemas dengan berbagai rupa sudut pandang. Dari yang menyayangkan sampai dengan cibiran.Â
Disertai makna pelajaran dibalik skandal cinta lokasi sosok gadis muda dengan pria yang telah berumah tangga. Rasa penasaran publik dapat disimak dari tayangan status media sosial, menyebarkan ragam cerita.Â
Dari kata-kata bijak yang dapat dipetik, share artikel online yang menuliskan tentang itu, ada yang menghubungkan dengan simbol hijab, bahkan ada yang mencatutkan dengan artis pendahulu yang juga pernah terjadi.
Namun, ada juga yang jelas memberikan pembelaan kepada Nissa Sabyan, sangkalan apabila ada yang menyatakan pernyataan berbau unsur keyakinan tertentu. Yakni prihal hijab, yang jelas bermuara kepada Islam.
Hal ini sangat wajar, jika prihal agama dibawah-bawah dalam kasus ini. Sangatlah sensitiv bila ada pernyataan yang menyinggung permasalahan ini. Khusus permasalahan Nissa Sabyan.Â
Sependek pemahaman penulis dengan viral kasus ini, juga tidak terlepas dari sosok Nissa itu sendiri. Yang sudah kita ketahui sebagai gadis berjilbab, sopan, pelantun lagu Islami, wanita sempurna bin soleha, idaman semua para pria. Termasuk saya hehe...
Kesempurnaan inilah yang hadir dibenak publik, penilaian fans selama ini. Tiba-tiba mencuat indikasi perselingkuhan dengan pria yang masih punya istri.Â
Tak ayal, indikator viral secara tak langsung pasti ada yang menghubungkan dengan sosoknya selama ini. Kok bisa ya! Nggak mungkin? Kalau bukan Nissa sabyan kali?Â
Berbeda sekali apabila permasalahan seperti terjadi pada publik figur lain. Seperti Nikita Mirzani misalnya, Nikita selingkuh dengan suami orang lain, nikah siri lagi.Â
Respon publik pun pasti tak peduli akan berita itu. Tanggapan pun pasti seirama, wajar tuh. Kan dia artisnya memang suka buat sensasi.
Konon khabarnya dari berbagai sumber, berita viral Anisya Sabyan menempati tranding topic di youtube. Dan akun-akun lainnya, banjir pemirsa serta banjir komentar.
Menjadi kontens menarik para pemirsa/warganet khususnya antusiasme mengikuti perkembangan  perselingkuhan penyanyi gambus ini. Akun-akun gosip hadir mengupas seputar seluk beluk, ada apa dengan Nissa Sabyan?
Viralnya kasus Nissya Sabyan, ada dua hal yang paling mendasar, yakni inti menyertai kehebohan sehingga tranding topic, menurut awamologi.
Pertama, Image. Image dalam pandangan penulis, pandangan publik selama ini kepada Nissa Sabyan. Sosok wanita yang sangat di idolakan dari sikap, prilaku, serta penampilan. Islami. Menempel erat kepadanya.
Betapa banyak orantua berharap pada anak gadis mereka, mencontoh sosok Nissa Sabyan. Betapa banyak orang punya menantu seperti dia.
Betapa banyak para lajang, lelaki bujang bermimpi memiliki istri seperti Nissa Sabyan. Yang cantik, pinyat menyanyi, taat agama pula.Â
Kata teman, sebangsat-bangsatnya seorang lelaki, dalam hatinya selalu berdoa untuk mendapatkan istri yang baik-baik. Dapat memiliki wanita baik buat jadi ibu bagi anak-anaknya, adalah doa.
Selain itu, Nissa Sabyan mungkin salah satu figur tauladan bagi wanita tuk berhijrah. Inspirasi gadis Islami untuk memulai berhijab.
Tapi harus kandas, menelan kecewa hanya karena cinta. Menyayangkan kejadian ini mengapa harus terjadi pada sosok Nissa.
Kedua, Suami Orang. Rata-rata pencibir Nissa Sabyan ketara secara mayoritas pasti pada kaum hawa. Hal yang wajar, apalagi persatuan emak-emak, memiliki rasa sebagai istri, punya ibu, saudara wanita. Pasti punya satu suara menanggapi kasus ini.
Sesayang-sayangnya seorang wanita, sebaik-baiknya seorang Istri dalam hatinya tidak ada yang mau untuk diduakan/dimadu. Cinta dibagi bak kamplingan.
Beda kasus perselingkuhan Nissa terjadi dengan bujang. Bahkan dengan duda misalnya. Saya yakin sensi dan tensinya, tak sepanas berita akun gosip, lambeturah.
Sebagai fans jagad maya, saya sedikit kecewa Nissa. Karena Nissa, saya mulai suka musik gambus. Mengangkat musik gambus menjadi tidak asing, yang sempat hilang terdengar. Hanya terdengar diwaktu masih ingusan, puluhan tahun silam.
Jangan Salahkan Hijabnya, Tapi Akhlak Orangnya
Permasalah yang melanda Nissa Sabyan dan Ayus menyeret karib kerabat tak luput juga berimbas pada mereka. Bukan sebagai pelaku namun ketiban aib, buah bibir perbincangan publik.
Sungguh sangat disayangkan apabila komentar atau tanggapan yang coba mengkaitkan unsur hijab dibalik kasus Sabyan.
Hal ini tidak serta merta hijab ada dipersalahkan. Hijab merupakan pakaian wanita yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagai muslim, saya jelas menolak bahkan tidak sependapat dengan hijabnya dihubungkan.
Pasalnya, yang mesti dipersalahkan adalah oknumnya, orangnya yang berbuat salah. Bukan pakaiannya.
Misalnya sebagai perumpamaan, ada pernyataan menyatakan semua yang bekerja dikementrian X Â semua koruptor, karena terindikasi korupsi pasca OTT KPK. Melibatkan beberapa otang kementrian yang terciduk.Â
Pernyataan ini secara tak langsung membuat berang kepada mereka yang jelas tidak terlibat bukan. Tapi, seharus oknum tertentu yang dipersalahkan, bukan kementrian kan!
Begitupun dengan kasus Nissa Sabyan, yang mesti dipersalahkan Nissanya, bukan Hijabnya. Dan bukan hanyya Nissa Sabyan, tapi Ayus juga mesti jadi sorotan.
Karena perselingkuhan tidak akan pernah terjadi, jika tidak ada respon suka sama suka diantara keduanya. Tidak akan cinta bertepuk sebelah tangan, tanpa tangan lain yang menimpali.Â
Terlepas apapun penyebab, faktor terjadinya perselingkuhan. Pada dasarnya kembali pada individu itu sendiri.
SALAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H