Pohon Aren atau Pohon Enau Jenis Pohon yang Kaya Manfaat
Pohon Aren atau Enau dalam bahasa kampung saya dinamakan "Pun Beluluk" dan banyak tumbuh dilahan pertanian/perkebunan masyarakat. Dilahan kebun saya sendiri ada beberapa batang yang tumbuh secara liar.
Pohon Aren termasuk jenis tanaman yang gampang sekali tumbuh. Asalkan bijinya jatuh diatas tanah. Kemungkinan tumbuh sangatlah mudah. Tidak ribet untuk ditanam. Makanya, Pohon Aren banyak tumbuh dilahan perladangan masyarakat. Dan dilahan-lahan yang tidak terurus yaitu lahan tidak digarap ditelantarkan oleh sang pemilik tanah.
Jika dibandingkan tanaman jenis kopi misalnya. Pohon Aren tidak perlu proses panjang seperti kopi. Kalau Kopi menurut pengamatan saya cukup lama proses penanaman. Hal ini saya simak dari keluarga saya dan lingkungan tempat secara mayoritas adalah petani Kopi.
Mulai dari memilih biji Kopi harus yang bagus untuk dijadikan bibit mesti Kopi yang telah masak yaitu merah tua. Bijinya harus ada dua dalam buah, kalau ada satu biji berarti Kopi bahkan madul"lanang" nanti jika ditanam pohon tidak berbuah lebat, kata Bapak. Lalu direndam sampai kulit Kopi mengelupas lalu dibelah dua dan dijemur. Menghilangkan kadar air.
Lahan penyemaian digemburkan dan diberikan pupuk organik. Tika Kopi sudah disemai harus diberikan penutup/atap agar tidak terkenah langsung sinar Matahari. Dan dirumput apabila ada gulma yang tumbuh dikisaran tempat pembibitan. Belum lagi waktu menunggu termasuk cukup lama harus menunggu kurang lebih satu tahun. Baru bisa dipindahkan ke lahan pertanian/perkebunan.
Tahapan berikutnya setelah ditanam dilahan. Menunggu kurang lebih tiga tahun untuk melihat Kopi berbuah. Nah ini sekelumit pengamatan tentang penyemaian Kopi dilingkungan.
Bila dibandingkan dengan daerah/tempatlain. Proses penanaman cukup serius dilakukan oleh masyarakat. Telah dibudidayakan secara serius. Sebagai tanaman inti. Mata pencarian pokok.Â
Bahkan teman saya sendiri, selain Kopi suaminya telah membudayakan Pohon Aren sebagai alternatif tambahan menambah uang keluarga. Yakni sebagai pemasok gula Aren. Yang disadap sendiri dan diolah juga sendiri.
Katanya bertani Kopi saat ini tidak bisa diandal dalam satu sisi. Karena fluktuasi harga kopi dan hasil panen plus kebutuhan tidak seimbang. Makanya, suaminya beralih membuat gula Aren. Bahkan menyewa Pohon Aren milik tetangga untuk disadap niranya. Syukur hasilnya cukup memuaskan.Â