"Lain dulu, lain juga sekarang"
Kata-kata seperti sangat cocok di masa sekarang ini. Di mana perkembangan teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Dengan berbagai inovasi yang berkembang sangat cepat, kejadian di dunia seberang dalam hitungan detik mampu diberitakan ke tanah seberang lainnya.
Kemajuan dapat dirasakan, bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, masyarakat biasa pun tak luput merasakan perubahan-perubahan tersebut. Masyarakat desa maupun perkotaan, muda ataupun tua, kaya maupun miskin semakin mudah mengakses informasi hangat yang terjadi sekarang.
Perkembangan serasa tanpa batas ruang dan waktu, dan pengerahan tenaga seperti diminimalisirkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Tidak perlu menguras tenaga, hanya dengan media "robot" sangat membantu aktivitas.
Tren kemajuan zaman ini memberikan pergesekan dalam artian perubahan di berbagai sisi kehidupan masyarakat saat ini. Dari pola pikir hingga kepada cara dan gaya hidup. Kebiasaan yang dahulu menjadi "primadona" seakan mulai bergeser untuk ditinggalkan.
"Dalam istilah kemajuan, teknologi bak pisau bermata dua, di satu sisi bermanfaat dan disisi lain memberikan mudharat"
Sistem gotong royong yang dahulu sering dilakukan telah beralih menjadi sistem upahan, cara silahturahim secara bertemu, kini langsung bergeser dengan sistem koneksi. Dan budaya musyawarah yang kerap dilakukan mulai serasa sukar dilaksanakan. Pasalnya budaya musyawarah selalu dimaknai dan disukai apabila ada "uang dan kue kotaknya".
Dalam hal ini, saya sedikit risih mengamati permainan online yang sangat digandrungi anak-anak termasuk pada keluarga sendiri. Yang berhari-hari di depan layar gadget bermain game online. Sampai lupa waktu dan aktivitas-aktivitas lain, seperti belajar dan mengerjakan tugas sekolah.
Buruknya, jika perilaku ini terjadi di depan mata, bisa jadi di sekolah pun tidak ubah dengan hal ini. Bahkan gurupun bisa jadi tidak diperhatikan ketika memberikan materi pelajaran, akibat dari asyiknya bermain game online. Menurutku.