Namun, posisi top manjemen tersebut, dari kewenangan, otoritas bahkan kewjiban pun jelas tidak sama. Maka, priramida pun harus dibalik posisinya. Makin keatas beban dan tanggungjawab pun lebih besar.
Dan pososisi yang dibawah semakin kecil dan dikit beban dang tanggung jawabnya. So, hirarki berdasarkan posisi dalam struktur manajemen mestinya jangan dibalik. Kalau tidak tujuan yang akan dicapai, bahkan apa yang dipimpin bisa hancur berantakan.
Koordinasi Tiga  Hirarki Antara dalam Mencapai Tujuan
Dalam hal ini, kita mungkin dapat melihat tayangan persepakbolaan, yang memiliki peminat dan penggemar yang sangat banyak. Satu cabang olahraga yang menarik. 'Bola Bundar' berputar-putar seperti rotasi, berputar pasang surut, naik dan turun.
Pertama, sportifitas, Kedua, Skill, Ketiga, Profesional, Keempat, Control Emotion, Kelima, Team Work. Mungkinkah goal akan berhasil, jika poin-poin yang mesti dimiliki tidak terbangun pada pemain didalam team.
Stricker mementingkan ego pribadi, sayap kanan dan kiri mati fungsi, lini tengah tak sadar diri, gelangdang main sendiri, bek lupa diri, kiper asyik sendiri.
Dalam kepemimpinan, pemimpin, yang dipimpin istilah game bola bundar adalah pembelajaran  penting untuk mencapai tujuan yang di ingginkan. Yang cocok dengan gambar dalam hirarki piramida dan formasi permainan bola kaki, yang bersungguh dalam kewajiban seperti piramida terbalik.
Dan jangan sampai Sopir  Mabok, Penumpang Masa Bodoh, Sudah Pasti ada Bahayanya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H