Kartu As atau kartu Joker, hal ini bisa disimak dalam film kolosal sang pendekar akan menggunakan semua kemampuan yang dimiliki sekuat mungkin. Tak kala ada pertarungan sengit terjadi, sang jagoan berupaya akan mengeluarkan Jurus terakhir. Yaitu jurus pemungkas.
Baca juga : Hak Angket Bukan Kartu Joker
Jurus-jurus andalan, tidak akan dikeluarkan disaat lawan dapat dikatakan ringan, permasalahan-kah dalam konteks bisa diatasi. Tapi, disaat bertarung melawan yang tangguh dan hebat, jurus andalan pun harus digunakan agar menjadi pemenang.Â
Bahkan rival didalam kelompok pun yang bisa dianggap kompetitor berat, As dan Joker sepertinya dapat digunakan. Untuk menjatuhkannya, minimal rahasia yang bersifat personal bisa dianggap sebagai Joker dan Kartu As, yang kapan-kapan bisa digunakan.
Sehingga dapat menghambatnya untuk melangkah, dan dibayang-bayangi serangan intimidasi agar tak dapat bersaing lagi.
Tenang, kita punya kartu As dan Joker. Nanti, tunggu waktunya, kita gunakan. Biar lawan bisa tumbang.
Bahayanya Kartu As dan Joker
Dalam hal ini, ada segelintir orang menggunakan rahasia yang diasumsikan tidak baik, sebagai media atau sarana untuk menekan orang lain. Seperti istilah-istilah "kalau kamu tidak mau menuruti kehendak saya, saya akan sampaikan kepada orang lain, betapa buruknya dirimu".
Rahasia yang mengganggu, apakah berhubungan dengan kejelekan orang lain, inilah bisa dimanfaatkan segelintir orang untuk memerasnya, dan dijadikan sebagai kartu Joker dan Kartu As.
Akibatnya, apabila kartu As dan Joker digunakan oleh orang lain, setiap apa yang dilakukan selalu memberikan kesan yang menghambat di setiap tindakan, lebih-lebih jika kepentingan orang tersebut memanfaatkan posisi yang mempunyai sebuah kewenangan, baik didalam organisasi, pekerjaan maupun hal-hal dalam kehidupan.
Baca juga : Belajar Asik Materi Trigonometri dengan Permainan Kartu Remi