Contoh keluwesan pola pikirnya terpancar, saat ia menolak untuk dicalonkan menjadi Presiden. Dari hal ini menarik menurut versiku, menolak dijadikan kandidat Presiden, jelas menolak kursi nomor satu di Negara ini lho! Kursi primadona yang selalu menjadi kisruh saat ini disetiap kali pemilu? Ditolak.
Selain itu Pak Habibie, seakan hilang dalam dunia perpolitikan Nasional. Yaitu politik secara langsung (politik praktis). Seperti tidak mau terlibat langsung dalam gonjang-ganjing politik  Nasional. Yang cenderung rebutan berkuasa diantara para elit tanah air.
Dan lebih memilih menjadi penetral, pendingin, peredam tensi yang panas dalam demokrasi kita. Inilah cermin seorang negarawan sejati menurutku, perannya sebagai bapak bangsa untuk meleraih perselisihan antara kita. Bukan menjadi sumbu panas pemantik kekisruhan untuk lebih ricuh berujung kegaduhan.
Penanaman jiwa optimis, visioner pun selalu terujar dalam setiap perkataannya. Dan memberikan ide-ide konstruktiv pada pemerintah. Wujud yang ia perbuat, ciri nasionalis sejati. Sangat berbeda dibandingkan dengan orang-orang berujar tentang nasionalis, tapi hanya bersifat ujar.Â
Dalam pepatah lama "tidak elok suatu kebajikan selalu digembar-gemborkan, entar yang mendengar balik bertanya tentang kita". Cukup dengan sepi tapi jelas terbukti.
bumi pertiwi dirundung duka, dari sabang hingga ke merauke. satu persatu putra putri terbaik bangsa telah tiada. pergi tuk selamanya, meninggalkan kita.
ia telah menutup mata di usia senja. yang tak mampu tuk dicegah. hanya doa-doa dan nyanyian sedih tak terhingga, semoga kau bahagia diperhelaan terakhirmu.Â
cerita dan karya mu yang selalu dikenang. dan akan bertuah untuk semua. mewarnai sejarah bangsa Indonesia ini.
Curup, 13 september 2019
Ibra Alfaroug