Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Referensi Tuk Bertahan, Agar Terpilih Lagi

10 September 2019   09:06 Diperbarui: 10 September 2019   11:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by:Pixabay.Com

Dan banyak skandal memalukan yang dilakukan dari korupsi, asusila bahkan terjaring pada kasus narkoba. Prihal seperti ini memberikan pemahaman kurang baik bagi masyarakat khusus dalam memberikan penilaian kinerja para wakil yang terpilih.

Rekam jejak yang kelam seharusnya bisa menjadi tolak ukur bagi pemilih sebenarnya untuk menentukan sebuah pilihan dibilik suara. Walau pada nyatanya, kekuatan uang dan janji selangit mampu mempengaruhi kerangka pikir dalam masyarakat. Sifat pragmatis di masyarakat-lah sebenarnya yang memberikan kesempatan mereka untuk duduk dikursi basah.

Studi Banding, Bukan untuk Jalan-Jalan 

Studi banding sangat kerap terdengar bukan hanya untuk dunia pendidikan tapi di instansi pemerintahan sering dilakukan. Bahkan dilaksanakan beberapa kali dalam setahun. Sangat miris, apakah studi banding adalah termasuk program kerja atau hanya kurang kerjaan? atau tidak ada lagi dikerjaan? Inilah pertanyaan jahil yang selalu menghiasi obrolan akar rumput jika berbicara beberapa kinerja para elit. Dengan pedas "mungkin cari seseran, tambahan pendapatan kata teman saya" .

Idealnya, sebagai perbandingan pada daerah lain yang dituju untuk dipelajari dan bisa diterapkan didaerah asal. Misalnya studi banding pertanian ke daerah yang lebih maju. Diharapkan dapat ditiru bagaimana pertanian mereka bisa semaju itu.

Inilah yang seharusnya menjadi tujuan studi banding, bukan sekedar jalan-jalan semata tanpa ada hasil yang didapati. Apalagi studi yang dilakukan menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah.

Begitupun partisipasi dalam kegiatan seminar atau lokakarya ke daerah lain dengan meng-atasnamakan daerah, tapi hanya datang untuk membubuhi daftar hadir, dapat sertifikat dan foto-foto wah! Tanpa membawa intisari dari kegiatan yang diikuti, sangat miris menurutku.

Jika tidak mampu berbuat sebagai wakil rakyat, semoga pada priode berikutnya 'saudara' tidak terpilih lagi. Atau masyarakat yang masih awam, buta karena uang dalam menentukan pilihan. Sehingga 'saudara' terpilih lagi. Ini jadi keberuntunganmu.

Curup, 10 September 2019

Ibra Alfaroug

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun