Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta yang Menarik dari Pemilihan Pemimpin Desa

24 Juni 2019   08:17 Diperbarui: 24 Juni 2019   08:33 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam skala Pilpres jauh lebih bombastis dan menohok dari Pilkades. Semua orang pasti tahu akan itu. Tapi, dalam hal ini mengapa tidak untuk menghubungkan antara persamaan dan perbedaan diantara keduanya.

Persamaan dan Perbedaan

Dipilih secara langsung. Tapi bedanya, Pemilihan kepala desa lebih dulu menerapkan sistem pemilihan langsung. Kalau Pilpres baru dilakukan di tahun 2004.

Koalisi. Pilpres harus didukung parpol. Tapi, Pilkades hanya beberapa tokoh yang dianggap berpengaruh di masyarakat.

Financial. Pilpres disupport financial yang besar. Baik dari diri pribadi, donatur dan Parpol pendukung. Sedangkan Pilkades hanya menggunakan kas pribadi, keluarga dan donatur bila ada.

Panitia penyelenggara. Pemilihan pilpres disenggalarakan oleh KPU dan Bawaslu. Sedangkan Pilkades hanya dengan panitia yang dibentuk oleh BPD desa berdasarkan instruksi pemerintahan daerah.

Biaya penyelenggaran. Pilpres berdasarkan dana Negara. Sedangkan Pilkades hanya iuaran dari sang calon berdasarkan ketetapan bersama dengan panitia.

Kampanye.

Sengketa berujung ricuh. Pilpres berujung di MK. Pilkades di musyawarah bersama di Desa.

Jalan Damai Penyelsaian Masalah

Dalam sebuah arena pertandingan pasti ada yang menang dan kalah. Begitu pun pemilihan kepala desa. Kekecewaan pasti akan terjadi, saling curiga mencurigakan bahkan berujung perseteruan antar pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun