Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak dan Disfungsi Keluarga

22 Mei 2019   08:18 Diperbarui: 22 Mei 2019   08:21 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bidang pendidikan terdapat tiga lingkungan pendidikan yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 

Pendidikan dalam keluarga disebut dengan pendidikan informal, pendidikan di sekolah disebut dengan pendidikan formal, sedangkan pendidikan masyarakat adalah pendidikan non formal. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut sangan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pada diri seseorang anak.

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. hakikatnya keluarga merupakan lingkungan yang utama dan pertama yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seorang.

Hal ini sangat relevan dengan pendapat Abdul Hakim Ash Shaidi, Keluarga adalah suatu sistem yang satu-satunya dapat menjamin keberlangsungan manusia, keberadaannya menjaga dari guncangan social yang keras, dapat memberikan manfaat pada pembentukan kepribadian, memperkuat ikatan, menjaga dari polusi masyarakat dan menjaga kerukunan.

Sedangkan menurut Ash-Syaikh Fuhaim Mustafa, Keluarga adalah kelompok manusia pertama yang menjalankan hubungan kemanusian secara langsung terhadap anak.

Dalam hal ini keluarga bukan hanya sekedar tempat istirahat ketika letih, bukan hanya sekedar tempat makan ketika lapar, bukan hanya sekedar tempat kembali dari berpergian dan bukan hanya sekedar tempat untuk melampiaskan hawa nafsu. 

Akan tetapi keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi pendidikan dan tempat dimana semua orang yang ada didalamnya memperoleh haknya serta kewajiban yang harus dilaksanakan.

Kebahagian keluarga secara garis besar sangatlah tergantung sejauh mana sebuah keluarga itu dapat menjalankan fungsi semestinya. Bagaimana, jika ada disfungsi dalam keluarga? Dan apa peran mereka nantinya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya memaparkan beberapa fungsi dalam keluarga sebagai variable penting dari terjadinya polemik berkeluarga khususnya pada pembentukan karakter individu.

Delapan Fungsi dalam Keluarga

Pertama, Fungsi Keagamaan: Keagamaan dalam keluarga dapat dilaksanakan bukan hanya dalam bentuk pemahaman tapi pengamalan ajaran agama bagi orang tua.

Kedua, Fungsi Kasih Sayang: Kasih sayang adalah kebutuhan rohani yang diperlukan setiap orang tanpa terkecuali dalam keluarga. Istri, Suami, Anak membutuhkan akan itu dan bersifat Simbiosis Mutualisme dalam istilah Ilmu Biologi.

Ketiga, Fungsi Ekonomi: Ekonomi merupakan salah indicator dalam keberlangsungan keluarga. Banyak kasus yang terjadi adalah dipicu oleh indicator ini. Karena itu, kestabilan ekonomi sangan menunjang untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Keempat, Fungsi Kesehatan: Hidup sehat dalah kebutuhan mutlak bagi keluarga. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur yang penting bagi manusia untuk mendapatkan suatu kebahagiaan. Dalam hal ini kesehatan bukan hanya terpaku bersifat jasmaniah tapi juga rohaniah.

Kelima, Fungsi Sosial dan Budaya: Ini sangat penting, karena suatu saat nantinya anak-anaknya akan menjadi anggota dari suatu masyarakat. Nilai-nilai sosial budaya yang dianut dan dijunjung tinggi untuk mengatur hubungan kemasyarakatan. Sehingga anak-anak dapat hidup dalam pergaulan masyarakat dengan baik.

Keenam, Fungsi Refroduksi: Salah satu tujuan membangun keluarga adalah untuk mendapatkan keturunan yang sah menurut agama dan undang-undang perkawinan No. 1 Tahun 1974. berdasarkan tujuan itu maka salah satu fungsi keluarga adalah fungsi reproduksi. Banyak keluarga yang bahagia lahir batin tidak terwujud karena ini. Dalam artian tidak punya anak tidak bahagia, dan terlalu banyak anak juga menimbulkan banyak masalah.

Ketujuh, Fungsi Pengawasan dan Perlindungan: Keluarga juga memiliki fungsi pengawasan dan perlindungan bagi anak-anaknya. Terlebih ketika anak beranjak remaja dan dewasa, pengawasan dan perlindungan orang tua sangatlah diperlukan. Keluarga yang memberikan kebebasan tanpa batas kepada anak justru menjerumuskan anak pada hal-hal yang tidak diharapkan.

Kedelapan, Fungsi Pendidikan: Sebagai tempat pertama bagi pendidikan. Keluarga menempati peran yang sangat penting yang sangat menentukan, kerena merupakan tempat peletak dasar bagi tahap pendidikan selanjutnya. Baik buruknya perkembangan anak pada tahap selnjutnya akan ditentukan oleh pengalaman, pendidikan dan pembinaan yang dilakukan dalam keluarga.

Difungsi dalam Keluarga

Sebagaimana dijelaskan diatas. Jika fungsi-fungsi keluarga tersebut dapat berjalan terlaksana dengan baik, maka kehidupan keluarga sebagai unit terkecil dalam berbangsa berjalan baik, kehidupan antara keluarga akan menjadi harmonis, kebahagian dan kesejahteran akan terwujud.

Namun, sebaliknya. Fungsi itu tidak berjalan maka sistem keluarga akn terganggu, dan bisa menimbulkan masalah yang serius dalam kehidupan rumah tangga, baik terhadap anak, suami, istri maupun bagi masyarakat. Jika sebuah keluarga tidak menjalankan fungsinya atau tidak berfungsi sama sekali inilah yang disebut "Disfungsi Keluarga".

Dampak yang ditimbulkan seperti, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Broken Home, Peselingkuhan, Anak --anak bebas berkeliaran dan bermasalah dengan hukum akibat ditimbulkan dari disfungsi dalam keluarga. Dan masih banyak masalah yang dapat ditimbulkan.

Peran Mereka Sebagai Generasi dari Masa Ke Masa

Generasi muda adalah penerus dan penentu perjalanan di masa berikutnya. Memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan proses perubahan. Berfikir ilmiah, semangat yang bergelora, kritis dan kematangan berlogika adalah motor utama penggerak perubahan, pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.

Dalam hal ini ada, secara umum ada tiga fungsi sinergis dan strategis yang harus dimiliki anak sebagai generasi masa ke masa: 1) sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), 2) sebagai agen perubahan (agent of change), 3) sebagai generasi penerus masa depan (iron stock).

Untuk itu sebagai benteng atau tempat pertama dan utama bagi pendidikan, perkembangan dan pembentuk karakter yang bermoral dan bermental mulia bagi anak, sinergitas Fungsi Keluarga adalah pertama dan paling utama membentuk generasi unggul selain disekolah dan Masyarakat.

Curup, 22 Mei 2019

By; Ibra Alfaroug

                                                   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun