Kedua, Puasa selain menahan menahan perut dan dahaga juga memelihara anggota tubuh dari prihal yang membatalkan. Puisi ini kebanyakan dilakukan oleh kita "termasuk saya".
Ketiga, Puasa yang lebih dalam, selain diatas. Puasa ini menjaga akal dan fikir hanya karena Allah. Dan terjauh dari makna keduniawian ketika menjalani ibadah puasa dan berbekas pada diri seseorang. Berpuasa banyak para sahabat nabi dan para tabi' tabi'in dan ulama-ulama besar.
Puasa adalah suatu ibadah yang sangat kaya nuansa moral dan kaya akan pesan-pesan "kemanusian." Puasa merupakan cara Islam dan cara Allah memanusiakan manusia, mengangkat derajatnya menuju kearifan dan kemuliaan. Tanpa itu, puasa seseorang akan diangap gagal, mubazir, bahkan haram. Maka mungkin karena inilah negeri ini tidak segera "gagah" sebagaimana Negara-negara modern lainnya.
"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan  atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Qs. Al-Baqarah: 183)