Pekan ini, Premier League kembali menghadirkan drama yang penuh kejutan. Setelah Manchester City dipermalukan Tottenham Hotspur 0-4 di kandang sendiri, giliran Manchester United yang ditahan imbang 1-1 oleh Ipswich Town pada laga yang berlangsung di Portman Road, Senin (24/11) dini hari WIB.
Menguasai 60 persen bola, Manchester United hanya mampu melepaskan empat tembakan tepat sasaran dari 11 percobaan. Sebaliknya, Ipswich tampil lebih efektif dengan enam tembakan tepat sasaran dari jumlah percobaan yang sama. Statistik ini mencerminkan bahwa dominasi penguasaan bola tidak diimbangi dengan efektivitas serangan oleh tim asuhan Ruben Amorim.
MU sempat memulai laga dengan baik dan unggul cepat di menit kedua. Berawal dari pergerakan Marcus Rashford yang menyisir lini tengah, diiringi Ahmad Diallo yang bergerak dinamis di sisi kanan. Diallo mengirimkan umpan matang yang langsung dieksekusi Rashford dengan tendangan kaki kiri, menggetarkan gawang Ipswich.
Namun, setelah kebobolan, Ipswich tetap tenang. Mereka mencoba membangun serangan lewat permainan umpan-umpan pendek. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-43, ketika Omari Hutchinson melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Bola meluncur deras ke sudut atas gawang tanpa mampu dijangkau kiper MU, Andre Onana. Skor imbang 1-1 bertahan hingga peluit akhir.
Hasil ini menempatkan Manchester United di posisi ke-12 klasemen sementara dengan 16 poin dari 12 pertandingan, tertinggal 15 poin dari Liverpool yang kokoh di puncak.
Harapan dan Realita
Laga melawan Ipswich menjadi debut Ruben Amorim sebagai pelatih MU. Meski berhasil meraih satu poin, hasil ini tak mampu memberikan kesan pertama yang positif bagi fans maupun pemilik klub. Jika saja MU kalah, bukan tak mungkin kritik yang diterima akan jauh lebih tajam.
Amorim menerima banyak kritik dari berbagai pihak, mulai dari mantan pemain, pengamat sepak bola, hingga netizen. Salah satu kritikan datang dari Roy Keane. Mantan gelandang legendaris MU itu menyebut debut Amorim masih jauh dari harapan. Menurutnya, Amorim menghadapi tantangan terbesar dalam karir kepelatihannya. Premier League, kata Keane, jauh lebih kompetitif dibandingkan Liga Portugal, di mana Amorim sebelumnya hanya bersaing dengan klub seperti Porto dan Benfica. Meski begitu, Keane tetap berharap Amorim dapat membawa MU bangkit di pertandingan selanjutnya.
Tak hanya itu, netizen pun tak ketinggalan melontarkan komentar pedas. Mereka mempertanyakan kemampuan Amorim dalam menahkodai tim sebesar MU, terutama dengan skuad penuh pemain bintang seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Ahmad Diallo. Beberapa netizen bahkan menyindir hasil imbang tersebut sebagai "prestasi luar biasa" untuk MU. "Hebat MU bisa menahan imbang Ipswich, selamat!" tulis salah satu komentar sarkastis.
Ada pula yang menyebut permainan MU seperti "sirkus yang menghibur." Sindiran ini menggambarkan kekecewaan netizen atas performa tim yang dianggap tak sebanding dengan reputasi klub.