Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII Serukan Pemuda Jaga Semangat Sumpah Pemuda Demi Persatuan dan Kebhinekaan di Era Global

28 Oktober 2024   18:02 Diperbarui: 28 Oktober 2024   19:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LDII Serukan Pemuda Jaga Semangat Sumpah Pemuda Demi Persatuan dan Kebhinekaan di Era Global. Foto: LINES LDII.

Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928, merupakan tonggak sejarah penting dalam perjuangan bangsa Indonesia. Saat itu, para pemuda dari berbagai daerah yang tergabung dalam Kongres Pemuda II secara tegas mengikrarkan persatuan dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa---Indonesia. Deklarasi ini menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme sekaligus dorongan kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan serta membangun identitas kebangsaan yang kokoh.

Pada saat itu, meski Indonesia belum merdeka, para pemuda di tahun 1928 telah memiliki pandangan jauh ke depan, menyadari bahwa persatuan adalah kunci utama dalam meraih kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi modal sosial yang penting dalam menyatukan berbagai suku, budaya, dan bahasa di Nusantara, yang kelak menjadi landasan kuat dalam perjuangan menuju kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Ketua DPP LDII Edwin Sumiroza mengatakan para pemuda saat itu tidak hanya bersemangat dalam mengikrarkan Sumpah Pemuda, tetapi juga merumuskan visi tentang bagaimana bangsa ini perlu merawat persatuan di masa depan. Mereka memperjuangkan kesatuan dengan berpegang pada nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang mampu menjaga harmoni di tengah keberagaman bangsa.

"Sumpah Pemuda adalah bukti dari pemikiran maju dan cita-cita besar para pemuda untuk menyatukan kekuatan bangsa yang majemuk dari segi suku, budaya, agama, dan bahasa," katanya.

Menurutnya, toleransi menjadi faktor utama dalam merajut persatuan di tengah keragaman tersebut. Semangat inilah yang kemudian menjadi fondasi sosial dan budaya yang terus dipertahankan hingga tercapainya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Pada era modern ini, semangat persatuan yang diwariskan melalui Sumpah Pemuda diharapkan tetap hidup sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk memperkuat persatuan dan menjaga kebhinekaan sebagai salah satu kekayaan Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi.

"Di era globalisasi ini, pemuda Indonesia perlu lebih peka dan selektif terhadap informasi serta pengaruh asing. Meskipun tantangan saat ini berbeda, esensi Sumpah Pemuda tetap relevan, yaitu mengukuhkan persatuan dalam keberagaman," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penguatan nasionalisme, wawasan kebangsaan, bela negara, dan cinta tanah air harus tetap menjadi prioritas. Melalui pendidikan, budaya, dan karya, generasi muda diharapkan mampu memperkuat identitas Indonesia di pentas internasional, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.

"Pentingnya rasa bangga dan cinta tanah air, mendorong para pemuda untuk berani berkarya demi kemajuan bangsa dan membawa Indonesia ke kancah global," ucapnya.

Ia mengajak generasi muda untuk meneladani semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga kebhinekaan, membangun persatuan, serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan melalui inovasi dan karya yang membanggakan. Semangat Sumpah Pemuda, menurutnya, hendaknya menjadi amal jariyah yang akan menginspirasi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun