Di laga terakhir, dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, menunjukkan performa gemilang dengan kemenangan besar di ajang Liga Champions. Barcelona berhasil mengalahkan Bayern Munich dengan skor meyakinkan 4-1. Sementara itu, Real Madrid melakukan comeback gemilang melawan Borussia Dortmund, menang telak 5-2 dengan hattrick dari Vinicius Junior dan gol tambahan dari Antonio Rudiger serta Lucas Vazquez.
Performa dominan keduanya di Liga Champions memperlihatkan betapa kuatnya mereka ketika menghadapi lawan dari luar Spanyol. Namun, cerita berbeda terjadi saat kedua tim bertemu dalam duel El Clasico yang digelar dini hari tadi.
Dalam laga lanjutan La Liga, Minggu (27/10), Barcelona berhasil mempermalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini menorehkan kesan mendalam di hati para penggemar, terutama mereka yang menyaksikan tim kesayangannya, Real Madrid, dibantai tanpa balas di kandang sendiri.
Robert Lewandowski menjadi bintang di babak kedua dengan mencetak dua gol cepat pada menit ke-54 dan ke-56. Gol ini membangkitkan semangat Barcelona yang semakin percaya diri. Tak berhenti di situ, Lamine Yamal menambah keunggulan Blaugrana pada menit ke-77, disusul Raphinha yang menutup pesta gol pada menit ke-84. Hasil ini membuat para pendukung Madrid terdiam, melihat tim mereka harus mengakui keunggulan rival abadinya dengan skor memalukan.
Kekalahan ini tentunya menjadi pukulan berat bagi Real Madrid. Meskipun diperkuat pemain bintang seperti Kylian Mbappe, Los Blancos tak mampu membendung serangan Barcelona. Kemenangan ini juga menjadi pembuktian bagi Barcelona yang berhasil mendominasi sepanjang pertandingan, membuktikan kekuatan mereka dalam persaingan La Liga musim ini.
Berkat kemenangan tersebut, Barcelona kini berada di puncak klasemen sementara dengan torehan 30 poin, unggul enam poin dari Madrid yang berada di posisi kedua.
Sejauh musim ini, Barcelona mencatatkan performa gemilang dengan 10 kemenangan, 1 kekalahan, serta koleksi 37 gol dan hanya kebobolan 10 kali. Sementara itu, Real Madrid mencatat 7 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 1 kekalahan, dengan total 21 gol dan 11 kebobolan. Performa ini membuat Madrid harus puas berada di peringkat kedua dengan 24 poin.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mencoba tetap tenang meski terlihat menyimpan rasa kecewa. Ia menegaskan bahwa kekalahan ini bukanlah cerminan kekuatan dari kedua tim secara keseluruhan, meski ia tak menampik bahwa Barcelona pantas meraih kemenangan berkat dominasinya, terutama setelah mencetak gol pertama yang membuka keunggulan mereka.
Kekalahan ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Ancelotti untuk memperbaiki strategi dan mempersiapkan tim lebih baik lagi di laga-laga berikutnya. Sementara itu, kemenangan di El Clasico ini menambah kepercayaan diri Barcelona dalam menjalani musim 2024/2025.
Musim ini masih panjang, dan persaingan antara Barcelona dan Real Madrid tentu masih akan menyisakan drama dan kejutan. Kedua tim tetap memiliki peluang besar untuk mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di La Liga, dan perjalanan musim ini masih menyimpan banyak potensi perubahan di puncak klasemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
