Banda Aceh - Senkom Mitra Polri Provinsi Aceh turut ambil bagian dalam kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Selasa (8/10).
Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Oktober 2024, dengan tema "Meningkatkan Kapasitas Masyarakat Pesisir terhadap Gempa Bumi dan Tsunami".
Ketua Senkom Provinsi Aceh, Mufti Al Mahfudz mengatakan partisipasi Senkom dalam kegiatan PRB tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di wilayah pesisir, tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
"Kami sangat mendukung acara ini, terutama karena Aceh merupakan daerah yang rentan terhadap bencana, khususnya gempa dan tsunami. Edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar mereka lebih siap dalam menghadapi situasi darurat," kata Mufti.
Senkom Aceh membuka stand pameran yang mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, termasuk siswa-siswa sekolah. Dalam pameran ini, personel Senkom memberikan edukasi kepada pengunjung tentang pencegahan bencana sejak dini.
"Kami melihat respon yang sangat positif dari masyarakat, terutama siswa-siswi sekolah yang sangat tertarik untuk belajar tentang bagaimana cara menghadapi situasi bencana," ujar Mufti.
Salah satu daya tarik di stand Senkom Aceh adalah demonstrasi vertikal rescue, sebuah teknik penyelamatan vertikal yang biasanya diterapkan dalam operasi SAR (Search and Rescue). Teknik ini digunakan untuk evakuasi di medan terjal atau tempat yang sulit diakses, seperti gedung bertingkat atau lereng gunung.
Personel Senkom yang bertugas di stand pameran secara langsung mengajarkan teknik ini kepada para siswa. "Teknik vertikal rescue sangat penting ketika jalur evakuasi normal, seperti tangga, tidak dapat digunakan. Misalnya, jika terjadi gempa bumi di gedung bertingkat, teknik ini bisa digunakan untuk menyelamatkan diri atau orang lain dari bahaya," jelas Mufti.
Mufti menambahkan pelatihan vertikal rescue ini diharapkan dapat membekali masyarakat, terutama generasi muda, dengan keterampilan dasar dalam menghadapi situasi bencana.
"Kami ingin masyarakat, terutama siswa-siswa yang masih muda, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menghadapi situasi sulit. Keterampilan seperti ini dapat menyelamatkan nyawa di saat-saat kritis, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan" tutupnya. (M)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H