Banyak orang yang mengalami GERD sering kali merasa khawatir ketika berpuasa. Mereka cemas bahwa penyakit asam lambung mereka akan kambuh karena perut mereka kosong untuk waktu yang lama.
Namun sebenarnya, bagi penderita GERD, tidak perlu khawatir saat menjalani puasa. Malah, berpuasa bisa membantu mengurangi keparahan gejalanya.
Hal ini terjadi karena jadwal makan yang teratur selama berpuasa. Selama bulan puasa, seseorang hanya makan saat sahur dan berbuka.
Mungkin Anda pernah merasakan maag timbul ketika mulai berpuasa. Misalnya, sebelumnya makan tiga kali sehari, ketika berpuasa jadi dua kali sehari.
Namun, menurut dokter spesialis penyakit dalam RSCM, Muhammad Firhat Idrus, hal ini sebenarnya bisa membawa perbaikan.
Firhat menjelaskan bahwa berpuasa membuat seseorang makan secara teratur pada waktu yang sama setiap hari. Ini bisa membantu meredakan gejala GERD, seperti dilansir dari Antara, Rabu (20/3).
Memang benar, makan di waktu yang sesuai dan secara teratur tidak selalu bisa mencegah gangguan pencernaan seperti GERD saat berpuasa. Namun, hal lain yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak makanan yang kita konsumsi.
Menurut Firhat, makan terlalu banyak, baik saat sahur atau berbuka puasa, bisa membuat asam lambung naik dan menyebabkan masalah pencernaan.
Saat bulan puasa, banyak orang mengalami masalah dengan maag dan GERD. Ini sering terjadi karena kita makan banyak makanan yang bisa memicu asam lambung secara bersamaan. Misalnya, kita makan gorengan, makanan bersantan, pedas, dan berminyak semua dalam satu waktu.
Firhat memberikan saran agar orang yang memiliki masalah GERD tidak mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara bersamaan saat berbuka puasa. Sebaiknya hindari gorengan, makanan atau minuman yang mengandung santan, makanan pedas, dan makanan berminyak.
