Mohon tunggu...
Muklisin Said
Muklisin Said Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa yang kritis

Berfikir dan zikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Identitas dan Tuntutan atas Martabat Manusia

25 Agustus 2021   08:55 Diperbarui: 25 Agustus 2021   09:25 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan atas martabat ini yang bisa berpotensi besar disalurkan untuk mendapatkannya dengan gerakan politik. Dengan tiga pendekatan itu (thymos, inside dan outside serta soal penilaian moral kedirian internal seseorang di tengah eksternal kehidupan sosial, dan dignity) yang menjadikan kita lebih memahami tentang kompleksitas konsep identitas di tengah era modern saat ini.

Politik abad 21 ditandai dengan fenomena politik identitas.  Telah terjadi perubahan spektrum politik dari pembelahan kelompok Kanan dan Kiri yang berbeda dengan era sebelumnya.Di abad 20, misalnya, perselisihan antara dua kelompok tersebut berada pada perbedaan dalam isu ekonomi. 

Kelompok Kanan mengkampanyekan kebebasan rasionalitas individu dan keterbatasan intervensi negara dalam urusan warga negaranya, terutama soal ekonomi (paham ekonomi liberal).

Anlisa yang berbasis ekonomi politik tidak bisa secara tuntas dipergunakan untuk menjelaskan akar-akar persoalan tuntutan politik identitas. Misalnya bagaimana kita menjelaskan peristiwa motivasi pelaku bom bunuh diri dari perspektif rational choice? Orang yang berpegang teguh pada pendekatan ekonomi politik akan berdalih bahwa sebenarnya dia sedang menerapkan prinsip pilihan rasional bagi dirinya.

Pola analisis seperti ini dalam melihat konflik dan politik identitas memang menjadi suatu paradigma yang mainstream. Misalnya saja kalau di Indonesia, persoalan tentang politik identitas Papua dan Aceh serta relasinya dengan pemerintah pusat selalu dibaca dari segi pembagian jatah alokasi dan pusat dan daerah yang tidak seimbang. 

Bisa jadi penjelasan tersebut benar, namun ada aspek tuntutan atas kesetaraan identitas yang harus pula dipertimbangkan dan diakomodir.

Ekonomi politik tidak bisa secara tuntas dipergunakan untuk menjelaskan akar-akar persoalan tuntutan politik identitas. Misalnya bagaimana kita menjelaskan peristiwa motivasi pelaku bom bunuh diri dari perspektif rational choice? Orang yang berpegang teguh pada pendekatan ekonomi politik akan berdalih bahwa sebenarnya dia sedang menerapkan prinsip pilihan rasional bagi dirinya. 

Sebab, dengan cara tersebut ia akan mempercepat proses kenikmatan surga yang mereka dambakan. Penjelasan seperti ini tampaknya masuk akal namun kurang bisa memberikan pemahaman yang lebih kompleks terkait persoalan politik identitas itu sendiri.

Di abad 21, ini perselisihan antara  kelompok kanan dan kiri tersebut berada pada perbedaan dalam isu ekonomi. Kelompok Kanan mengkampanyekan kebebasan rasionalitas individu dan keterbatasan intervensi negara dalam urusan warga negaranya, terutama soal ekonomi (paham ekonomi liberal).

Di sisi lain, kelompok Kiri mengutuk keras praktek ekonomi liberal yang semakin menyengsarakan kehidupan manusia dan memanggil negara untuk ikut menyelesaikan persoalan ekonomi. Kelompok kiri ini sering mengadvokasi gerakan-gerakan upah buruh dengan paradigma Marxian.

Belakangan ini, kelompok kiri kurang menaruh minat terhadap persoalan-persoalan ekonomi. Mereka lebih mengarah pada isu-isu identitas seperti LGBT, imigran, kulit hitam dan kelompok lain yang identitasnya termarginalkan. Sedangkan kelompok kanan menunjukkan kecenderungan menguatnya rasa patriotisme nasionalisme atas negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun