Mohon tunggu...
muklisin purnomo
muklisin purnomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji

Penggiat Literasi Dakwah di Kulon Progo

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

4 Dzikir yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan

24 Maret 2023   09:26 Diperbarui: 24 Maret 2023   09:58 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4 DZIKIR YANG DIANJURKAN DI BULAN RAMADHAN

Ketika sedang melaksanakan shalat tarawih di masjid, mushala atau tempat lain kita sering mendengar imam mengajak para jamaah untuk melantunkan dzikr di bawah ini  secara berulang-ulang:

Ternyata bacaan dizikr tersebut sumbernya dari ungkapan dari Sahabat Salman al-Farisi yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah:

: . .

"Perbanyaklah di bulan Ramadhan melakukan empat hal yaitu dua perkara yang menjadikan Tuhanmu ridha kepadamu dan dua hal yang lainnya yang kamu sangat bergantung kepadanya. Adapun dua hal yang menjadikan Tuhanmu Ridha kepadamu adalah membaca syahadat dan meminta ampunan kepada-Nya. Sedang dua hal yang kamu sangat bergantung kepadanya adalah kamu memohon surga kepada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya dari Siksa Neraka" (HR. Ibnu Khuzaimah).

Empat perkara tersebut adalah Sebagian dari amaliah dzikri yang dianjurkan kepada setiap muslim di bulan yang penuh keberkahan ini. Pada kesempatan ini akan kita bahas kenapa empat hal ini menjadi salah satu amaliah yang mesti dilantunkan pada bulan yang penuh ampunan ini.

Pertama, adalah membaca syahadat. Kita semua memaklumi adalah kalimat syahadat menjadi pintu kunci seseorang disebut sebagai muslim. Keislaman seseorang tidaklah sah jika belum mengikrarkan kalimat syahadat ini. Dalam kesaksian ini mengandung sebuah ikrar kesetiaan untuk tidak menuhankan segala sesuatu selain Allah. Ini adalah kalimat tauhid, kalimat ikhlas bentuk penyerahan diri yang ditujukan kepada Allah, kalimat yang paling utama  dalam mengingat Allah sebagaimana diungkapkan oleh Sahabat Jabir bin Abdullah:

"dzikir yang paling utama adalah La Ilaha Illa Allah" (HR. Ibnu Majah).

Dengan banyak melantunkan dzikir ini akan menghantarkan seorang muslim menggapai ridha Allah. Rasulullah menganjurkan kepada setiap muslim agar memperbanyak mengucapkan kalimat ini di bulan Ramadhan agar mereka senantiasa mendapat ridha Allah. Jika Allah telah Ridha akan mudah bagi setiap manusia untuk mendapatkan segala kebajikan dan mampu meraih semua cita-cita yang diharapkannya. bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak amaliah ini karena pada bulan setiap kebaikan yang dilakuan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.

Pelantunan kalimat tauhid yang disertai dengan perenungan yang mendalam terhadap makna dan isi kandungannya akan semakin mengokohkan doktrin tauhid yang tertanam dalam kalbu dan jiwa setiap muslim. Kalimat tersebut akan senantiasa mendorong untuk bersikap ikhlas dan pasrah terhadap segala perbuatan yang dilakukannnya, semua semata-mata demi mengharap ridha Allah. Tidak pernah memiliki keinginan untuk pamer atau mendapat pujian di hadapan makhluk karena dia meyakini bahwa segala Allah lah dzat bisa memberi manfaat dan madharat. Kesuksesan, kegagalan, kekayaan, kemiskinan, sehat maupun sakit semua itu berkat kekuasaan Allah semata.

Sesungguhnya ajaran tauhid dan memurnikan ibadah ini memiliki kedudukan yang tinggi di Mata Allah. Keikhlasan adalah buah dari ajaran tauhid. Dan ajaran puasa meneguhkan kepada setiap muslim untuk senantiasa belajar ikhlas menggapai ridha Allah semata, karena puasa merupakan ibadah ruhani yang tidak diketahui oleh orang lain kecuali dirinya dan Allah. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis:

"setiap amal ibadah umat manusia dilipatgandakan pahalanya. Satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat keculai puasa. Sesungguhnya puasa itu milik-Ku Aku Sendiri yang akan memberikan balasan.

Maka sudah selayaknya jika kita harus senantiasa berupaya bersungguh-sungguh dalam setiap perbuatan dan ibadah kita kepada Allah dengan menghilankan noda-noda riya.

Dzikir kedua yang dianjurkan di bulan Ramadhan ini adalah memperbanyak istighfar. Setiap manusia sudah pasti pernah melakukan perbuatan maksiat dan dosa, sekeras apapun upaya kita untuk menghindari dosa, tetap saja kita tidak pernah bisa luput dari perbuatan salah baik disengaja maupun tidak. Oleh karenanya Allah telah membukan kesempatan pintu taubat dan pengampunan sebai wujud dari sifat kasih sayang Allah kepada setiap makhluknya. Allah telah memberikan ketegasan

"wahai semua hambaku sesungguhnya engkau telah berbuat dosa pada waktu malam dan siang hari, dan Akulah yag akan memberi ampunan terhadap semua dosa-dosa itu, maka mintalah ampun kepada-Ku  niscaya Aku akan mengampunimu (HR, Muslim).

Istighfar adalah permohonan ampunan kepada Allah terhadao segala dosa dan perbuatan maksiat yang terlanjur dilakukan dan merupakan tindakakan preventif perlindungan dari dampak buruk dari berbagai dosa, dengan maghfirah yang diberikan Allah kita tertutupi dari segala malapetaka dan bencana yang timbul dari perbuatan dosa. Dengan banyak melantunkan istighfar akan mendapat berbagai nilai positif. Seorang yang melakukan dosa akan meninggalkan noda pekat dan hitam di dalam hatinya, dengan permohonan ampunan akan menjernihkan bercak itu sehingga menjadi bening bersih dari noda bekas amalan maksiat. Tidak hanya itu saja, istigfar juga akan menjadi factor terbukanya terbukanya pintu rizki, terbukanya solusi atas segala kesulitan dan permasalah yang sedang dihadapinya.

Karenanya bulan yang mulia ini kita manfaatkan untuk memperbanyak membaca istighfar agar Allah senantiasa memberikan ridha-Nya, menghapus segala dosa, meluaskan rizki kita, dan mencurahkan keberkahan kepada kita.

Yang ketiga dan keempat adalah memohon surga kepada Allah berlindung dari siksa neraka. Kita tahu hidup di dunia ini sementara, orang jawa bilang saderma mampir ngombe, Adapun kehidupan yang sejati adalah kehidupan di saat kita menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita. Di hari perhitungan ini terdapat dua golongan, ahli surga dan ahli neraka. Penduduk surga adalah akan mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa sedang penduduk neraka akan mendapatkan siksa yang maha dahsyat. Dan yang perlu diingat kehidupan di surga dan neraka sifatnya abadi al-qur'an menggambarkan bahwa hidup di akhirat sehari seolah kita hidup di dunia selama seribu tahun, oleh karena itu momentum bulan ini kita gunakan sebaik-baiknya untuk mencari bekal dan memohon kepada Allah agar dimudahkan untuk meraih surga dan dijauhkan dari siksa neraka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun