Potensi-potensi itulah yang menyebabka permohonan doa ihdina as-sirat al-mustaqim mesti selalu dipanjatkan, bahkan tidak hanya 17 kali lebih banyak lebih baik. Manusia tidak akan mungkin bisa lepas dari Allah. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran Allah untuk memelihara dan mengabadikan pancaran hidayahs. Siapun mereka, tidak akan mampu mendatangkan manfaat atau kemadharatan tanpa ada campur tangan Allah. Dengan hidayah tersebut harapanya manusia mampu menempun jalan lapang sebagaimana penjelasan Jamaluddin Al-Qasimi dalam Kitab Tafsir al-Qaisimi bahwa sirat adalah jalan terang dan jelas yang tidak berkelok, berbelok, melengkung, dan menikung, dalam pengertian empiris, fisik, material, visual, indrawi. Tetapi kata ini kemudian dipakai untuk menjelaskan setiap perkataan dan Tindakan yang dapat mengantarkan seseorang pada tujuan mulia.
      Bimbinglah kami ke jalan yang lurus seolah kita memohon kepada Allah, berilah kami hidayah dan taufik, dalam melaksanakan tuntunan-tuntunan syariat agama kami, luruskanlah keyakinan kami. Arahkan dan berilah kami pertolongan dalam memegang teguh keyakinan kami, tuntunlah dan limpahkan taufik kepada kami dalam melaksanan hukum dan ketentuan, serta ajaran-ajaran agami kami. Hiasilah kami dengan budi pekerti mulia, agar mampu meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H