Mohon tunggu...
ahmad mukhtar Jaiz
ahmad mukhtar Jaiz Mohon Tunggu... Guru - penerus Risalah Nabi

Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa Dunia Sementara Akhirat selamanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesenian Gubang Pulau Jemaje

27 September 2018   23:17 Diperbarui: 27 September 2018   23:31 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GUUU BAAANG

GUUU BAAANG

GUUU BAAANG

GUUU BAAANG

BANG BANG GUUUUUU

BANG BANG GUUUUUU

GU GU BAAANG... GU BANG

GU GU BAAANG... GU BANG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

BERJALAN-JALAN

MELANGKAH-LANGKAH

MENAPAK-NAPAK

DARI GUNUNG SATU KE GUNUNG DUA

DARI GUNUNG DUA KE GUNUNG TIGA

DARI GUNUNG TIGA KE GUNUNG EMPAT

DARI GUNUNG EMPAT KE GUNUNG LIMA

DARI GUNUNG LIMA KE GUNUNG ENAM

DARI GUNUNG ENAM SAMPAI KE GUNUNG TUJUH

BAYANG TAK BERJEJAK

DALAM RIMBA YANG BISU

RAGAM HEWAN MELANTAK ASA

BERKECAMUK DALAM HAYAL TAK MENENTU

ARAH SAMAR PANDANGAN MEMBUTA

SEPAKAT MEMBENDUNG LETIH

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

SEJENAK MELEPAS BIMBANG

MEREBAH RAGA TENGAH BELANTARA

IYANG-IYANG BERBISIK

SEMUT-SEMUT MENYAPA

IMAJINASI MENERAWANG JAUH PANDANG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG DUNG

BERSIUH ALUNAN LANGKA

MEREBAK KE RUANG GENDANG TELINGA

MENEBAR PINTALAN SANGKA NALURI

MENGGUGAH SUKMA BAGAI TSUNAMI

TOPENG BERKELIARAN MENARI RUPA

MANGSA DIPELUPUK MATA

DARAH GEMURUH BERKECAMUK

GAGAP BAHASA LIDAH KAKU

TERBAYANG SENGATAN TOPENG DURJANA

SEMAKIN TERLENA

GENDANG BERTALU

LANANG MENANJAK INGATAN SIRNA

LAGU BERAYUN

LAI...LAI...LAI... LAAAAAAAAAAA

NGAYON LAH DI NGAYOOOOON

RAGA TERJAGA MEMBUKA MATA

JASAD TERBANGUN DIRUNDUNG SEPI

Karya : Hang Mukhtar Jais

Jemaja Kepulauan Anambas, Agustus 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun