Oleh: Mukhtar Habib
Pagi adalah harapan dari seribu cita
Membangun cicilan bangunan prasasti dari  cinta akan kebahagian
Sejenak  terhenti dari nestapa paguyuban kertas yang bernilai itu
Satu persatu langkah terlewati, namun kunjung juga selesaiÂ
Tadi telah berlalu senja, kini malam pun tiba
Begitulah seterusnya menanti pagi, meski bimbang akan sampai
Cahaya itu, merangsang hasrat ku, temui harapan menggapai angan dan cita
Sebaliknya ketika gelap telah tiba, hasrat ku malah berubah
Pena itu tak tajam dikala gelap, namun bintanglah  yang membuatku senang
Pena itu tak tajam dikala gelap, namun kenangan yang membuatku menangis
Pena itu tak tajam dikala gelap, namun dialah membuatku tersenyum
Pena itu tak tajam dikala gelap, namun impian itu membuatku sampai ke terangnya pagi
Deli Serdang, 29 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI