Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepling di Elka Tiga Kelurahan Awan Kota Midun

14 Januari 2025   22:33 Diperbarui: 14 Januari 2025   22:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lurah Kota Midun yang suka hati mengganti Kepling di Elka Tiga tanpa prosedur UU Perda kata orang bijak. Hehehe. Gbr: Mukhtar Habib (Edit)

Oleh: Mukhtar Habib

Di sana, katanya kalah suap dari perempuan lemah di Elka Tiga Kelurahan Awan Kota Midun

Air matanya mengering kini jadi kemarahan 

Katanya tempat duduk itu kini tak terjamah olehnya 

Ungkapan konkrit itu terekam bocor dari sosok wanita yang ditendang

Kala mendung itu tepat Jumat bulan  Desember tahun 2024 lalu wanita itu bercerita

Kepling Elka Tiga itu diganti pada tengah malam, usai pesta ulang tahun

Isak tangis sedih kala itu membuat iba

Angannya diterpa angin malam 1 November 2024

Tak tahu kenapa, Lurah di sana katanya sudah terang

Pesan busuk itu lahir dari atas garisnya, kata Lurah begitu saat minum kopi

Sebenarnya tak begitu berarti bagi ku, namun baginya adalah kehormatan

7 tahun lalu memupuk perjuangan dan pengorbanan sirna karena lagi-lagi garis itu

Niatnya tak ku lihat buruk, coretan tangan 23 kepala keluarga itu tak berguna

Matanya gelap, apa lagi akalnya melihat cara kontestasi kepling di Elka Tiga itu

Menyusuri ke sana, ku tatap gedung berumur seabad 

Warenhuis, ya itulah sebutannya, sepertinya Belanda punya nama

Dikitari lagi,  bangunan-bangunan itu terpancang

Putih klasik melengkapi peradaban masa lampau 

Tapi tak serinci itu ceritanya, sebenarnya masih di awang-awang 

Malah selentingan terdengar, "Problematika Kasus Uang Suap di Elka Tiga" 


Medan, 12 Januari 2025

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun