Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi dan Cinta

21 Desember 2024   16:17 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi dan cinta (Source: Pexels/Lisa Foties)

Apakah bisa kau bedakan mana kopi dan cinta

Segaris pena mengayunkan jawaban mu tuan

Tak sabar menunggu apa yang kau ucapkan 

Tuan kopi itu pekat dalam bening gelas ini

Harumnya menyengat, terhirup sensasi rasa 

Tuan..., bagaimana sebaliknya cinta?

Apakah tau rasanya? Bedakah rasa pahit kopi dan cinta?  

Selasih pun tak tahu beda kopi dan cinta

Samar pahitnya manisnya pun begitu tuan

Aku mencoba menghayal di gunung yang tinggi

Ku minum kopi dan ku artikan satu kisah cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun