By: Mukhtar Habib
Intai langkah tak nyata di mata
Terdengar, di sana dua ratu halu bersuaraÂ
 Terkesima sastra khayalan penuh dusta
Mereka dua ratu cantik menggodaÂ
Bukan nyata canda tak asli
Rayunya angkat jiwa hapus gelisah
Ejeknya sadis pujiannya baik
Mereka dua ratu haluÂ
Tak kenal tapi tahu
Ribuan pujangga pun tak berarti
Tak juga si penyihir berambut merah
Mereka dua ratu cantik menghujat
Ratu alam intuisi Si pengelana
Syair-syair jujur liputi hastaÂ
Tak dipuji marah dimarahi malah memuji
Rama dan Shinta pun kalahÂ
Mahabarata pun mendukung keberadaan mereka
Kurasa halu tapi ada
Baik hatinya tajam lisannyaÂ
Mereka dua ratu cantik sejagat rayaÂ
Tuhan pun tahu itu
Juliet pun bisa tersenyum manisÂ
Drama Korea,  kalah apalagi sinetron  pribumiÂ
Tulisku rasa di lembar keajaibanÂ
Dua ratu halu terbaik zaman iniÂ
Lahir di dua alam tak terlawan
Sekalipun lukisan Monalisa
Mereka dua ratu tercantik
Harapku berpangku tahta raja mulia
Tak hanya baik namun berbudi pekerti luhurÂ
Pesan ku ini  pasti abadi tak dikorosi waktu
Deli Serdang, 8 Desember 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI