Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Memudar

26 November 2024   21:21 Diperbarui: 26 November 2024   21:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pexels/id-id/@arts/)

By: Mukhtar Habib

Ruas daum nya melingkar

Ku petik bengkok di tengah  batang

Apalah arti mawar tanpa merahnya

Angan tak sampai waktu pun terlewati

Semester sudah berlalu

Mawar pun memudar

Tampak kayak oranye

Tak berani ku pegang 

Sudah pasti tak memberi harapan

Layu mengkerut pesonanya hilang 

Ketentraman mulai goyah

Saat langit gelap Aku berkhayal

Menanti drama mimpi sampai pagi

Eh, sejenak Aku tersentak 

Kepikiran mawar makin memudar

Bosan ku akhirnya menutup mata ku

Pesan mimpi pun ku terima

Mawar memudar itu pun ku acuhkan

Aku lupa yang lebih merah terpampang di sana

Semangat ku pun ada lagi

Terikat rapi harum masa depan 

 

Deli Serdang, 26 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun